AHY Ungkap Kemungkinan APBN Ikut Bantu Masalah Kereta Cepat

AHY Ungkap Kemungkinan APBN Ikut Bantu Masalah Kereta Cepat

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 03 Nov 2025 18:15 WIB
Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) - Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan kemungkinan APBN ikut membantu masalah keuangan pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Hal ini diungkapkan AHY usai melakukan rapat koordinasi terbatas di kantornya dengan kementerian terkait dan dilaporkan langsung ke Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

AHY menegaskan dari hasil rapat koordinasi dan arahan langsung dari Prabowo, negara akan hadir untuk menyelesaikan semua masalah pada proyek Kereta Cepat yang diberi nama Whoosh tersebut.

"Secara umum yang dibahas di rakor di Kemenko, inline dan sejalan dengan arahan Presiden. Nanti pada saatnya akan dijelaskan, yang jelas diberikan kepastian bahwa negara akan hadir untuk mencari solusinya. Secara spesifik akan dijelaskan di kesempatan lain," ungkap AHY usai pertemuan dengan Prabowo, Senin (3/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari situ, AHY mengungkapkan pemerintah dalam hal ini APBN akan ikut ambil bagian untuk menyelesaikan masalah keuangan kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut.

ADVERTISEMENT

"Pemerintah, APBN, pasti akan jadi bagian, tetapi untuk secara spesifikasinya akan disampaikan ke kesempatan yang lain, yang jelas tadi kita bicara infrastruktur di berbagai negara, tentunya negara akan hadir di situ," beber AHY.

Ketika ditanya apakah APBN akan masuk dalam skema restrukturisasi utang atau membantu operasional Whoosh, AHY tak menjawab tegas iya atau tidak.

Dia justru memaparkan akan ada pengembangan konsep khusus yang memisahkan pengelolaan infrastruktur dan kepentingan mencari keuntungan untuk layanan Kereta Cepat Whoosh. Dia menyinggung hal itu akan dilakukan dengan skema berbagi tanggung jawab.

"Ada bagian nanti pengembangan konsep ini. Sementara Ada sejumlah opsi bagaimana operasional dan kepentingan untuk fokus pada profit dipisahkan dari mengelola infrastruktur nya harapannya berjalan dengan baik. Akan ada sharing responsibility ada burden sharing," papar AHY.

Soal hasil negosiasi terkini dengan China soal restrukturisasi utang, AHY mengaku tak mau membeberkan secara rinci. Semua masih dalam tahap negosiasi, dan negosiasi menurutnya memang butuh ruang khusus tidak bisa semua hal disampaikan ke publik.

"Ada banyak aspek yang dinegosiasikan, kami tidak ingin umbar dulu. Mohon dimaklumi negosiasi harus ada ruangnya dan diberikan proses yang juga menghasilkan terbaik untuk kita. Prinsipnya negosiasi yang terbaik untuk Indonesia," kata AHY.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads