Presiden Prabowo Subianto menyatakan pemerintah sudah menyiapkan hunian pengganti bagi para korban bencana alam. Hal ini dia paparkan saat melakukan kunjungan ke salah satu posko pengungsian di Takengon, Aceh.
Mulanya, Prabowo mendapatkan keluhan dari salah satu warga yang rumahnya rusak para dihantam banjir bandang.
Prabowo pun meminta warga tak usah khawatir, sebab pemerintah akan menyiapkan hunian sementara dan hunian tetap sebagai pengganti rumah yang rusak.
Pemerintah sudah merencanakan pembangunan hunian pengganti dan anggarannya sudah dialokasikan. Hanya saja semua butuh waktu untuk pengerjaannya.
"Ada nanti hunian sementara kemudian hunian tetap yang sudah kita siapkan, kita rencanakan, yang sudah ada kita alokasi anggarannya, tapi butuh waktu," ujar Prabowo dalam tayangan yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (12/12/2025).
Prabowo pun meminta agar warga yang jadi korban bencana bersabar. Dia menjamin semua pihak sedang bekerja keras untuk memulihkan kondisi usai bencana.
"Kami mohon kesabarannya. Kami tidak bisa kerjakan semua begitu cepat, kita sudah bekerja dengan sebaik-baiknya. Saya minta kesabaran dan ketabahan bapak ibu semuanya, pasti kita akan bantu," tegas Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo sudah setuju menganggarkan Rp 60 juta per rumah untuk membantu para korban bencana mengganti hunian yang rusak ataupun hancur karena longsor dan banjir bandang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bantuan itu diberikan karena warga tidak direlokasi.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam rapat koordinasi bencana di Posko Terpadu Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Minggu 7 Desember kemarin.
Prabowo awalnya menerima laporan soal pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) untuk pengungsi banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar dari Kepala BNPB Suharyanto. Diperkirakan ada 37.546 rumah yang terdampak bencana alam. Baik yang rusak berat, rusak berat ini termasuk yang hilang kena sapu banjir, kemudian rusak sedang, dan rusak ringan.
Suharyanto kemudian mengusulkan hunian sementara untuk pengungsi dibangun oleh anggota TNI dan Polri yang tergabung dalam satuan tugas (satgas) penanggulangan bencana. Sementara, hunian tetap pembangunannya diserahkan kepada Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.
"Kemudian yang tidak pindah, karena mungkin banjirnya, dampaknya tidak terlalu besar bagi keluarga itu sehingga tidak harus pindah, tetapi rumahnya rusak, kami perbaiki oleh satgas BNPB," kata Suharyanto dalam rapat tersebut.
Pihaknya kemudian mengajukan anggaran bantuan Rp 60 juta per rumah pengungsi. Prabowo sempat bertanya apakah angka tersebut cukup untuk membangun hunian tetap.
"Ini hunian tetap anggaran Rp 60 juta cukup?" tanya Presiden ke Suharyanto.
"Selama ini cukup, tetapi kalau memang Bapak Presiden ingin menambahkan kami lebih senang," kata Suharyanto.
Lihat juga Video: Pemerintah Siapkan Hunian Sementara untuk Korban Bencana di Sumatera
(hal/hns)