"Karena jangan sampai sekolah-sekolah kita kekurangan guru, meskipun sekarang rasio antara guru dengan murid sudah baik," tandas Menko PMK Puan Maharani usai mengikuti rapat bersama Wapres RI Jusuf Kalla, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menteri PAN/RB Asman Abnur, dan MenPAN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, seperti dikutip dari siaran pers, Senin (2/4/2018).
Puan menjelaskan dalam rapat disepakati pula bahwa pemerintah akan mengkaji kembali jumlah pasti kebutuhan guru, penempatannya nanti, dan spesialisasi guru sesuai dengan mata pelajarannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puan juga menekankan perlunya koordinasi antara Kemendikbud, Kemenag, KemenPAN/RB, Kemenkeu, dan kementerian terkait lainnya dalam menjalankan tata kelola kebutuhan beserta rekrutmen guru.
Baca juga: Serba-serbi Pembukaan CPNS 2018 |
"Yang paling penting adalah jangan sampai ada sekolah yang mengaku kekurangan guru karena itu dapat berarti menghambat upaya kita bersama mencerdaskan generasi muda bangsa. Jika sudah pasti berapa kebutuhannya, proses rekrutmen guru dan tata kelolanya dapat dijalankan secara bertahap mulai tahun 2018 ini hingga nanti tahun 2024," ujarnya.
Putri Megawati Soekarnoputri itu juga menjawab pertanyaan wartawan tentang guru honorer yang menurutnya juga terus dikaji agar supaya mereka dapat terus mengajar.
"Kita tentukan dulu jumlah pasti berapa kebutuhan guru, agar rasio yang sudah baik ini terus seimbang dan tidak ada lagi kasus kekurangan guru," kata istri Hapsoro Sukmonohadi itu.