Hal itu terungkap dari postingan Twitter Badan Kepegawaian Negara (BKN) tanggal 4 November lalu. Dalam postingan itu, BKN menyatakan bahwa masih ada peserta yang membawa jimat ke ruang Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
Kasubag Hubungan Media dan Antarlembaga Biro Humas BKN Diah Eka Palupi mengatakan, pihaknya memang menemukan peserta yang membawa benda berbau klenik tersebut. Ada dua lokasi peserta tes yang kedapatan membawa jimat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, untuk di Madiun, jimat tersebut dibawa oleh peserta dan diletakan di pakaian dalam perempuan.
"Yang di Madiun diletakkan di dalam bra," ujarnya.
Dengan jimat tersebut, tentu peserta berharap agar bisa memuluskan langkahnya menjadi CPNS. Mereka percaya benda-benda tersebut bisa membantu mereka untuk lolos tes seleksi.
Baca juga: Ngeri! Ada Pedagang Jimat di Jatinegara |
Padahal, Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKD Mohammad Ridwan sebelumnya pernah mengingatkan agar para peserta tidak membawa telepon seluler (ponsel) hingga jimat. Bahkan, apabila jimat itu mengganggu peserta lain, bisa dilaporkan ke polisi.
"Kalau jimat juga aromanya mengganggu, jadi seperti itu dibawa ke polisi, karena sudah termasuk tindak pidana. Kita juga sudah kerja sama dengan polisi untuk mengamankan," kata Ridwan.
Ini bukan kali pertama ada peserta tes CPNS terciduk membawa jimat ke ruangan tes. Pada tes tahun sebelumnya juga ada beberapa peserta yang terpaksa dibawa keluar gara-gara hal yang sama.
![]() |