Selama bulan Mei, IHSG +0.45% dengan penguatan terbesar pada sektor perkebunan +8.29%. IHSG pada perdagangan kemarin ditutup pada level 3,836 atau naik +0.28% dimana untuk dua hari perdagangan terakhir IHSG berhasil bertahan diatas MA20. Semua sektor kecuali aneka industry dan keuangan mencatatkan kenaikan, dimana kenaikan terbesar dicatatkan oleh sektor perdagangan yang naik +1.43%, diikuti sektor konstruksi +1.09%, sektor industry dasar +0.73% serta sektor barang konsumsi +0.42%. Adapun sektor yang ditutup turun adalah sektor aneka industry -0.30% dan sektor keuangan -0.04%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar IDR 237.6 miliar. Kenaikan IHSG ini sebagian besar dipengaruhi sentiment positif pasar regional, dimana investor melihat keputusan Uni Eropa yang akan mengumumkan langkah bagi penyelesaian masalah hutang Yunani pada akhir Juni mendatang sebagai salah satu katalis positif.
Wall Street Menguat Meskipun Data Ekonomi Buruk.
Selama bulan Mei, Dow -1.88%, Nasdaq -1.33% dan S&P500 -1.35%. Bursa saham global dan euro menguat yang dipicu oleh optimisme akan diberikannya bantuan pada Yunani. Harga komoditas menguat meskipun data indikator ekonomi AS lebih buruk dari perkiraan. Sementara itu mata uang Columbia menguat setelah Moody's menaikkan peringkat hutang negara itu menjadi level investment grade. Sebaliknya yen Jepang melemah setelah Moody's mengindikasikan akan memangkas peringkat hutang negara itu. Para pemimpin negara Uni Eropa akan menentukan paket bantuan yang baru bagi Yunani pada akhir bulan ini. Indeks Dow Jones menguat yang terutama dikontribusikan oleh saham Pfizer, Cisco Systems dan Alcoa. Saham Intel menguat setelah diberitakan merilis produk laptop βultrabookβ. Data keyakinan konsumen bulan Mei secara tak terduga turun pada level terendah selama 6 bulan terakhir karena melemahnya outlook bisnis dan pasar tenaga kerja (act 60.8 vs cons 67.5 vs prev 66). Indeks harga rumah 20 kot a besar di AS turun 0.8% pada bulan Maret, penurunan ini merupakan ke delapan bulan berturut-turut. Data Chicago PMI bulan Mei melemah pada level terendah sejak November 2009 (act 56.6% vs prev 67.6%), yang mengindikasikan bahwa kenaikan harga minyak dan tsunami di Jepang telah berpengaruh terhadap industri manufaktur di AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pergerakan indeks yang fluktuatif mewarnai sepanjang sesi perdagangan kemarin sebelum akhirnya indeks ditutup menguat berada pada level 3.836,97. Penguatan yang relatif tipis ini belum mampu melewati resistance level di 3.850 sehingga indeks masih tetap berada pada masa konsolidasinya. Hari ini diperkirakan indeks masih akan fluktuatif dengan kevenderungan kembali menguji resistance level. Support indeks berada di level 3.815. Investor akan mengantisipasi data inflasi bulan Mei yang akan dirilis oleh BPS pada siang ini. Menurut konsensus Bloomberg, inflasi bulan Mei diperkirakan +5.94% YoY dan +0.09% MoM. Jika inflasi pada bulan Mei ini tetap rendah seperti yang diperkirakan, maka diprediksi BI akan mempertahankan BI Rate pada level 6.75% pada RDG 9 Juni nanti.
Trading Ideas : BUMI, MAPI, SoS : BORN, HEXA, BBRI
(ang/ang)











































