Namun bila dilihat selama sepekan kemarin IHSG turun 1,21% dengan nilai pembelian bersih asing mencapai Rp.1,27 triliun. Pelemahan ini lebih dipengaruhi faktor global yang memburuk menyusul munculnya ketidakpastian baru terkait penyelesaian utang Yunani. Untungnya bank sentral Uni Eropa segera memotong tingkat bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 1,25% sehingga bisa menahan kejatuhan pasar saham. Sementara data ekonomi AS yang keluar akhir pekan kemarin cenderung membaik, seperti tingkat pengangguran Oktober yang turun menjadi 9% dari angka sebelumnya 9,1%. Peningkatan kesempatan kerja di AS tersebut memberikan harapan perekonomian AS bisa terhindar dari krisis sebagaimana yang ditakutkan banyak pihak sebelumnya.
Sentimen pasar saat ini masih tertuju pada penyelesaian krisis utang Yunani. Mundurnya PM Yunani pasca usulan refrendum yang kontroversial membuat pasar kembali berada pada ketidakpastian terkait rencana bailout Yunani. Di tengah meningkatnya kembali ketidakpastian terkait penyelesaian utang Yunani dan membaiknya data perekonomian AS, pasar akan bereaksi mixed hari ini. Pergerakan indeks diperkirakan akan cenderung konsolidasi. Peluang penguatan masih bisa berlanjut. Namun aksi wait and see diperkirakan akan lebih mendominasi menunggu perkembangan dari penyelesaian krisis utang Yunani. Aksi beli selektif bisa dilakukan terhadap saham-saham sektor perbankan, ritel, energy dan infrastruktur. IHSG berpeluang menuju level resisten di 3820 dan koreksi diperkirakan akan tertahan di support di 3726.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan saham :
BUMI 2300-2425 Buy on Weakness
BMRI 7100-7450 Buy
ADRO 2000-2125 Trading Buy
PGAS 2950-3125 Buy on Weakness
INDF 4900-5400 Buy
BORN 820-950 Buy on Weakness
UNSP 280-300 Buy
MAPI 4900-5150 Sell on Strength
BBRI 6700-7000 Buy on Weakness
(ang/ang)