Pada penutupan akhir pekan kemarin, bursa regional melemah tipis dengan Dow -0.02%, FTSE -0.25%, dan DAX -0.50%. Sementara dari komoditas, Oil WTI kembali melemah ke USD93.5/brl (-0.34%) dan CPO turun -0.44%. Pagi ini Bursa Asia dibuka melemah setelah Fitch mengingatkan akan adanya kemungkinan pemangkasan peringkat utang sejumlah negara di Eropa pada akhir pekan kemarin.
Trading Idea
Pada perdagangan untuk seminggu kedepan, kenaikan rating, update terbaru dari UU Pembebasan tanah, dan concern mengenai hutang Eropa masih akan mewarnai sentimen perdagangan khusus nya untuk hari ini. Meski demikian masih ada beberapa saham dan industri yang masih sangat menarik untuk diperhatikan, antara lain:
PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA IJ) mengalokasikan Rp750 miliar atau 75% dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan Tahap I/2012 sebesar Rp1 triliun untuk belanja modal (capex) perseroan. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan sarana produksi pakan ternak, pembibitan ayam, peternakan komersial, dan rumah potong ayam serta pakan ikan di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. JPFA sendiri menargetkan pendapatan di 2012 bisa tumbuh 15% dibanding pendapatan tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT Charoen Phokpand Indonesia Tbk (CPIN IJ) sebagai perusahaan pakan ternak dengan market kapitalisasi terbesar di Indonesia, menganggarkan dana ekspansi senilai Rp 2,5 triliun hingga akhir 2012 untuk investasi pabrik pakan ternak (feed mill) dan food processor. Anggaran sebesar Rp 2,5 triliun itu akan digunakan perseroan untuk investasi feed mill sebesar Rp 1 triliun, budidaya anak ayam dalam umur sehari (Day Old Chick/DOC) sebesar Rp 1 triliun, dan sisanya Rp 500 miliar untuk ekspansi ke food processor.
Small-Mid Cap Banks: Dengan dinaikan nya rating hutang jangka panjang menjadi BBB- diharapkan akan semakin menarik banyak minat investor ke dalam negeri. Selain aliran dana ke capital market dan pasar uang, foreign direct investment pun diharapkan akan meningkat. Saham-saham seperti Perbankan diharapakan akan terkena impact positif lebih dulu, karena dengan dinaikkannya rating Indonesia ke level investment grade oleh Fitch bakal memberi kemudahan bagi perbankan Indonesia memperoleh pinjaman dari luar negeri. Terbukti pada perdagangan kemarin; BMRI, BBRI dan BBCA meningkat cukup signifikan. Saham-saham second liner perbankan diharapkan akan menyusul kenaikan saham-saham blue chip perbankan yang lain nya. Berikut adalah beberapa saham perbankan mid-small cap yang menarik untuk diperhatikan berdasarkan valuasi dan likuiditas adalah:
Bank Bukopin (BBKP): Pada perdagangan akhir minggu kemarin, BBKP ditutup menguat +1.75%. Sepanjang 2011 performance emiten meningkat cukup baik. Pada 3Q11 laba bersih perusahaan naik sebesar 36.4% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelum nya. Saat ini BBKP diperdagangkan dengan PER yang cukup rendah, hanya 6.6x. OSK masih merekomendasikan BUY untuk BBKP dengan fair value di Rp1,050.
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN): Emiten mencetak laba bersih sebesar Rp 958,7 miliar hingan 9M11 atau tumbuh 66%. Untuk kedepan nya, BTPN juga berencana untuk mengakuisisi salah satu bank di Jawa Tengah dan membidik pasar syariah. Saat ini BTPN diperdagangkan dengan PE 13.9x dan PBV 3.6x, dan berdasarkan data di Bloomberg, fair value untuk BTPN adalah Rp4,400.
Bank BJB (BJBR): Pada 2012 BJBR menargetkan pertumbuhan pembiayaan ke usaha mikro tumbuh 50%. Sementara performance perusahaan sampai dengan 3Q11 masih inline dengan ekspektasi konsensus. Sebagai salah satu bank daerah yang terbesar di Indonesia, BJBR berencana untuk berkekspansi ke luar Jabar-Banten. Emiten juga berencana untuk mengakuisisi 35 bank perkreditan rakyat (BPR) pada 2012. Saat ini BJBR diperdagangkan di level PE 8.2x dan PBV 1.7x. Secara valuasi BJBR menjadi salah satu saham yang bank paling murah. Fair value untuk BJBR adalah Rp1,400 dengan rekomendasi BUY.
Special Mention: ABMM, MEDC, SSIA, dan MBSS
(ang/ang)