Indeks sektoral saham bergerak variatif dengan penguatan pada indeks properti yang naik 1,13% ke level 251,44; indeks aneka industri naik 0,56% ke level 1.329,33; indeks infrastruktur naik 0,41% ke level 732,05; indeks industri dasar naik 0,23% ke level 431,20; indeks manufaktur naik 0,18% ke level 1.016,53; dan indeks perdagangan naik 0,06% ke level 639,03. Sementara pelemahan pada indeks keuangan turun 1,55% ke level 478,95; indeks pertambangan turun 0,22% ke level 2.746,02;
indeks konsumer turun 0,17% ke level 1.332,91; dan indeks perkebunan turun 0,01% ke level 2.280,48. Indeks MBX melemah namun, DBX dan ISSI menguat. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp 60,79 miliar dengan total pembelian asing Rp 1,95 triliun dan total penjualan asing mencapai Rp 2,01 triliun.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik Rp 700 ke Rp 40.550, Surya Citra Media (SCMA) naik Rp 650 ke Rp 9.400, Astra International (ASII) naik Rp 350 ke Rp 73.700, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) naik Rp 300 ke Rp 17.800, Sarana Menara Nusantara (TOWR) naik Rp 250 ke Rp 11.800, Indosiar Karya Media (IDKM) naik Rp 225 ke Rp 3.275, Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp 200 ke Rp 22.500, Surya Esa Perkasa (ESSA) naik Rp 180 ke Rp 1.370, dan Samudra Indonesia (SMDR) naik Rp 175 ke Rp 4.200.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pergerakan nilai tukar Rupiah/US$ berdasarkan kurs BI di level Rp 9.037/US$ dari sebelumnya di level Rp 9.023/US$. Pergerakan ini dipicu langkah Moody's yang tengah mempertimbangkan pemangkasan peringkat utang AAA pada Perancis, Inggris, dan Austria dimana sebelumnya telah menurunkan rating utang Italia, Portugal, Spanyol, Slovakia, Slovenia dan Malta. Moody's menurunkan prospek utang Perancis, Inggris, dan Austria menjadi negatif seiring adanya tekanan kredit yang akan menggerogoti neraca keuangan negara. Saat ini, Pemerintah Inggris tengah berada di bawah tekanan berat untuk melonggarkan kebijakan penghematan anggaran agar perekonomian memiliki ruang untuk bertumbuh. Di sisi lain, Moody's tetap mempertahankan rating utang AAA pada Jerman, Denmark, Finlandia, Luksemburg, dan Belanda serta mempertahankan rating AAA pada Dana Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF). Moody's menurunkan peringkat utang Italia, Portugal, Slovakia, Slovenia, dan Malta sebesar 1 notch dan peringkat Spanyol diturunkan 2 notch. Pengumuman ini terjadi sehari setelah parlemen Yunani menyetujui pemangkasan anggaran agar menghindar dari potensi default . Langkah Moody's ini menyusul sikap S&P pada bulan lalu yang memangkas rating utang Perancis dan Austria dari AAA. S&P juga menuurunkan rating utang Italia, Spanyol, Portugal, Siprus, Malta, Slovakia dan Slovenia serta rating EFSF. Selain itu, Rupiah juga terimbas pelemahan Yen setelah BoJ secara mengejutkan menambah likuiditas ¥10 triliun (US$28,8 miliar) untuk program pembelian aset. Sentimen positif investor berbalik arah menjadi negatif.
Bursa saham Asia Pasifik bergerak variatif dengan pelemahan pada Shanghai, Taiwan, KorSel, dan Australia. Pergerakan dipicu sikap variatifnya investor terhadap berbagai sentimen yang ada. Mulai dari persetujuan bailout Yunani hingga dampak penurunan rating sejumlah negara Eropa. Disetujuinya program bailout Yunani yang disertai kebijakan pengetatan anggaran telah memicu aksi demonstrasi di sejumlah tempat sehingga menimbulkan keraguan apakah Yunani memiliki kemampuan untuk melakukan reformasi. Kekhawatiran lainnya muncul setelah Moody's mengingatkan bahwa Eropa masih berpeluang untuk terperosok ke dalam krisis utang dan dapat memotong peringkat dari Perancis, Inggris, dan Austria setelah menurunkan peringkat Italia, Portugal, Spanyol, Slowakia, Slovenia, dan Malta. Di tempat lain, indeks Nikkei berhasil menguat setelah secara mengejutkan BoJ menambah ¥10 triliun (US$28,8 miliar) untuk program pembelian aset dan menetapkan target inflasi setelah ekonomi turun. Dana aset meningkat hingga ¥30 triliun, dengan program pinjaman kredit sebesar ¥35 triliun. Selain itu, BOJ juga mengatakan akan menargetkan inflasi 1% untuk saat ini. Suku bunga pinjaman semalam tetap antara 0% dan 0,1%. Dari Asia Pasifik, data yang dirilis diantaranya NAB Business Confidence Australia di level 4 dari sebelumnya 3; dan Industrial Production (MoM) di level 3,8% dari sebelumnya 4%.
Bursa saham Eropa bergerak negatif kecuali Italia. Pergerakan ini dipicu respon negatif investor terhadap langkah Moody's yang memperingatkan kemungkinan untuk memangkas rating AAA dari Perancis, Inggris, dan Austria. Pasar juga dilanda kekhawatiran apakah pemerintah Yunani dapat menjalankan kebijakan penghematan yang terbaru seiring dengan adanya kerusuhan yang masih terus terjadi di Athena. Di bulan Desember, output industri zona euro diperkirakan turun 1,4% dimana akan menjadi indikator negatif untuk kesehatan ekonomi daerah. Data ekonomi yang dirilis diantaranya CPI (YoY) Inggris di level 3,6% dari sebelumnya 4,2%; industrial production (MoM) Eropa di level -1,1% dari sebelumnya 0%; GDP (YoY) Yunani di level -7% dari sebelumnya -5%; dan ZEW Economic Sentiment Jerman di level 5,4 dari sebelumnya -21,6.
Bursa kawasan Amerika bergerak variatif dengan pelemahan pada indeks S&P500; bursa saham Kanada; dan Meksiko. Pergerakan ini dipicu respon negatif investor setelah tertekan data penjualan ritel AS dan penurunan peringkat yang dilakukan Moody's terhadap 6 negara Eropa. Data ekonomi yang dirilis, yaitu
Retail Sales (MoM) di level 0,4% dari sebelumnya 0%; Import Price Index di level 0,3% dari sebelumnya -0,1%; Business Inventories (MoM) di level 0,4% dari sebelumnya 0,3%; dan New Motor Vehicles Sales (MoM) di level -3% dari sebelumnya -1%.
Pada perdagangan Kamis (16/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.928-3.940 dan resistance 3.965-3.977. IHSG membentuk pola candle hanging man dimana sebelumnya membentuk candle bullish harami . Posisi candle masih berada di sekitar middle bollinger bands . MACD kembali bergerak turun dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal melanjutkan penguatan setelah terlihat reversal untuk menjauhi area oversold . Beragamnya sentimen yang ada di pasar diperkirakan akan membuat IHSG cenderung bergerak flat. Pelaku pasar kemungkinan akan wait and see sambil mencermati sentimen dan berita yang akan bermain di bursa saham.
(qom/qom)