BBNP β Rencana rights issue
PT Bank Nusantara Parahyangan (BBNP) berencana menerbitkan 260.32 juta lembar saham baru (38.46% saham) melalui proses rights issue. Rasio rights issue ditetapkan sebesar 16:10 dengan harga penawaran Rp 1,150 per lembar. Dengan demikian target dana perolehan mencapai Rp 299.37 Miliar dimana seluruhnya akan dialokasikan untuk modal kerja perusahaan. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB serta pernyataan efektif pada 2 Mei. Apabila berjalan sesuai rencana, cum date ditetapkan pada 10 Mei 2013. ACOM Co. Ltd. bertindak sebagai standby buyer terhadap rencana rights issue. Saat ini ACOM tercatat memiliki 60.31% saham BBNP.
BRMS β Kinerja 2012
PT Bumi Resources Minerals (BRMS) mencatat rugi bersih senilai US$ 29.7 Juta pada tahun 2012 dari laba senilai US$ 78 Juta pada 2011 lalu. Dari sisi pendapatan usaha, BRMS mencatat kenaikan sebesar 6.6% menjadi US$ 22.2 Juta dan laba usaha meningkat signifikan yaitu sebesar 186% menjadi US$ 8.5 Juta dari US$ 2.8 Juta akibat penurunan beban usaha sebesar 23.3% menjadi US$ 13.7 Juta. Namun beban bunga dan kerugian dari perusahaan asosiasi menjadikan kerugian bersih pada tahun 2012.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT Energi Mega Persada (ENRG) berencana menerbitkan 4.06 miliar lembar saham baru (10% dari total saham beredar) melalui proses Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih dahulu (non-preemptive rights) dengan target dana perolehan mencapai Rp 405.8 Miliar. Saham baru tersebut akan dijual pada harga Rp 100 per lembar dan dibeli oleh PT Samuel Sekuritas Indonesia. Saham baru akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 April 2013. Rencana non-preemptive rights telah mendapat persetujuan RUPSLB ENRG pada 20 Desember 2012. Dana hasil non-preemptive rights akan dialokasikan untuk pengembangan usaha dan modal kerja. Tahun lalu ENRG berhasil meningkatkan rata-rata produksi harian sebesar 123%Yoy menjadi 38,000 Bpd dan menargetkan untuk mencapai volume produksi 55,000 Bpd tahun ini. ENRG tercatat memiliki total cadangan terbukti dan terukur sebesar 527 juta barel ekuivalen per 30 September 2012.
(ang/ang)