First Asia: IHSG Lanjut Menguat

First Asia: IHSG Lanjut Menguat

- detikFinance
Senin, 17 Feb 2014 09:56 WIB
First Asia: IHSG Lanjut Menguat
Jakarta - Membaiknya perkembangan makro ekonomi Indonesia yang dirilis pekan kemarin dan perkembangan bursa global yang bergerak di teritori positif telah mendorong penguatan IHSG akhir pekan lalu ditutup di 4508,044, menguat 16,384 poin (0,36%). Selama sepekan IHSG menguat hampir 1%. Dari domestik, pasar menyambut positif surplus Neraca Pembayaran 4Q13 sebesar USD4,12 miliar setelah selama tiga kuartal sebelumnya mengalami defisit. Hal ini berimbas positif bagi penguatan rupiah atas dolar AS pekan lalu yang ditutup di Rp11886, menguat 2,4% selama sepekan. Ini posisi tertinggi rupiah atas dolar sejak 4 Desember 2013 lalu.

Sebelumnya sentimen positif ditopang oleh surplus neraca perdagangan Indonesia Desember 2013 USD1,52 miliar, tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Terakhir langkah BI yang menahan BI Rate di 7,5% turut memberikan ruang penguatan IHSG. Selain makro ekonomi, katalis positif pergerakan IHSG pekan kemarin dipicu juga oleh rilis laba 2013 sejumlah emiten sektoral. Sedangkan dari eksternal, redahnya kekhawatiran tekanan ekonomi yang dihadapi sejumlah negara emerging market, dan perkembangan positif sejumlah kawasan ekonomi dunia seperti AS, China, dan Zona Eurro telah menggerakan aksi beli di pasar saham global. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street selama sepekan terakhir masing-masing menguat 2,35% dan 2,32%.

Memasuki perdagangan awal pekan ini, IHSG diperkirakan akan melanjutkan tren penguatannya. IHSG akan menguji resisten di 4540 dan support bergeser ke 4470. Saham-saham yang sensitif interest rate berpeluang diburu investor menyusul penguatan nilai tukar rupiah atas dolar AS. Di luar itu, penguatan kembali harga sejumlah komoditas terutama emas dan mineral logam bisa berdampak positif bagi pergerakan harga saham emiten tambang logam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IHSG : S1 4470 S2 4440 R1 4540 R2 4580

PGAS 4850-5100 TB, SL 4780

TINS 1330-1410 TB, SL 1320

INCO 2525-2650 BoW, SL 2400

BBTN 1020-1070 TB, SL 990

ASRI 560-600 TB, SL 530

PTPP 1370-1450 TB, SL 1330

LSIP 1790-1950 TB, SL 1780

(dru/dru)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads