Sebelumnya sentimen positif ditopang oleh surplus neraca perdagangan Indonesia Desember 2013 USD1,52 miliar, tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Terakhir langkah BI yang menahan BI Rate di 7,5% turut memberikan ruang penguatan IHSG. Selain makro ekonomi, katalis positif pergerakan IHSG pekan kemarin dipicu juga oleh rilis laba 2013 sejumlah emiten sektoral. Sedangkan dari eksternal, redahnya kekhawatiran tekanan ekonomi yang dihadapi sejumlah negara emerging market, dan perkembangan positif sejumlah kawasan ekonomi dunia seperti AS, China, dan Zona Eurro telah menggerakan aksi beli di pasar saham global. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street selama sepekan terakhir masing-masing menguat 2,35% dan 2,32%.
Memasuki perdagangan awal pekan ini, IHSG diperkirakan akan melanjutkan tren penguatannya. IHSG akan menguji resisten di 4540 dan support bergeser ke 4470. Saham-saham yang sensitif interest rate berpeluang diburu investor menyusul penguatan nilai tukar rupiah atas dolar AS. Di luar itu, penguatan kembali harga sejumlah komoditas terutama emas dan mineral logam bisa berdampak positif bagi pergerakan harga saham emiten tambang logam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PGAS 4850-5100 TB, SL 4780
TINS 1330-1410 TB, SL 1320
INCO 2525-2650 BoW, SL 2400
BBTN 1020-1070 TB, SL 990
ASRI 560-600 TB, SL 530
PTPP 1370-1450 TB, SL 1330
LSIP 1790-1950 TB, SL 1780
(dru/dru)











































