IHSG setelah sempat menguat 33 poin akhirnya tutup melemah 9,731 poin di 5172,482. Minat melakukan transaksi terlihat berkurang, dengan nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp 3,15 triliun, jauh menyusut dibandingkan rata-rata harian pekan lalu yang mencapai Rp 4,7 triliun. Pelaku pasar mengkhawatirkan pergerakan rupiah terhadap dolar AS yang cenderung melemah.
Kemarin rupiah ditutup di Rp 13.155 (kurs Bloomberg) terhadap dolar AS, melemah 0,3% dibanding akhir pekan lalu. Pelemahan rupiah ini sejalan dengan penguatan dolar AS terhadap mata uang emerging market, setelah pasar menyambut positif pertumbuhan angka kesempatan kerja April lalu di AS. Tingkat pengangguran April lalu di AS turun menjadi 5,4% dari Maret sebelumnya 5,5%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Wall Street tadi malam dilanda aksi ambil untung, setelah pasar merespon negatif kenaikan yield obligasi AS. Indeks DJIA dan S&P d Wall Street masing-masing terkoreksi 0,47% dan 0,51% tutup di 18.105,17 dan 2.105,33. Yield obligasi AS tenor 10 tahun naik menjadi 2,28% dari 2,15% sebelumnya.
Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi. Minimnya insentif positif dan kekhawatiran pelemahan rupiah diperkirakan akan membuat IHSG bergerak di teritori negatif. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.140 dan resisten di 5.210.
(dnl/dnl)











































