Â
INDF - Divestasi kepemilikan China Minzhong
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Â
JSMR - Rencana kenaikan tarif tol & rencana mogok pekerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan beberapa ruas jalan tol dijadwalkan mengalami penyesuaian tarif, dimana sebagian besar diantaranya merupakan ruas jalan tol yang dikelola PT Jasa Marga (JSMR). Beberapa ruas tol tersebut antara lain ruas tol Jakarta-Bogor-Ciawi, ruas tol Jakarta-Tangerang, Pondok Aren-Ulujami, lingkar luar Jakarta, Cikampek-Purwakarta-Padalarang, Padalarang-Cileunyi, Semarang A-B-C, Surabaya-Gempol, Palimanan-Kanci, dan Belawan-Medan-Tanjung Morawa. Sementara itu manajemen memastikan seluruh ruas jalan tol Jabodetabek tetap beroperasi secara normal kendati terdapat rencana mogok ribuan pekerja pintu tol pada 28-30 Oktober. Karyawan JSMR menolak rencana outsourcing setelah JSMR membentuk PT Jasa Layanan Operasi (JLO) dengan tujuan menjadikan tenaga alih daya menjadi karyawan tetap JLO. Hingga saat ini JLO telah menjadikan 2,400 tenaga alih daya sebagai karyawan tetap.
Â
KIJA - Pembangunan infrastruktur kawasan industri
PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) mengalokasikan dana sebesar US$ 10-20 Juta untuk membangun infrastruktur kawasan industri di Kendal (Jawa Tengah) pada tahun 2016. Perseroan bekerjasama dengan perusahaan asal Singapura, Sembawang Corporation untuk mengembangkan kawasan industri tersebut dengan luas tanah sebesar 2,000-3,000 Ha. Pembangunan infrastruktur yang akan dibangun seperti, jalan, pemadatan tanah, listrik, dan menyiapkan pasokan air bersih maupun air limbahnya.
Â
MTLA - Penundaan dua proyek
PT Metropolitan Land (MTLA) menunda peluncuran dua proyek baru tahun ini karena kondisi ekonomi selama 9M 2015 telah menekan pasar properti untuk segmen menengah atas. Sebelumnya MTLA berencana meluncurkan kluster I yang terdiri 66 unit perumahan Metland Cyber City di Jakarta Barat pada bulan September lalu. Perumahan Cyber City adalah bagian dari tiga kluster yang akan dikembangkan sebanyak 500 unit. MTLA memutuskan menunda proyek baru ini hingga 1H 2016. Sementara itu MTLA juga menunda peluncuran apartemen Transyogi satu tower sebanyak 600 unit karena proses desain yang belum selesai. Apartemen Transyogi akan diluncurkan 1Q 2016. Hingga 3Q 2015, MTLA meraih marketing sales Rp 778 Miliar atau 60.3% dari target awal senilai Rp 1.29 Triliun.
Â
PPRO - Marketing sale
PT PP Properti (PPRO) membukukan penjualan marketing sales unit properti sebesar Rp 1.24 Triliun hingga 9M 2015, naik 40.7% dibandingkan periode yang sama tahun yang sebesar Rp 885 Miliar. Perseroan menargetkan marketing sales tahun ini sebesar Rp 2.33 Triliun. Dengan demikian, marketing sales perseroan per September 2015 mencapai 53.2% dari target. Untuk mencapai target marketing sales tersebut perseroan akan memasarkan proyek Apartemen The Ayoma Serpong dan North East di Grand Dharma Husada Lagoon (GDL) Surabaya. Marketing sales dari 2 produksi tersebut diharapkan memberi kontribusi sebesar 15% dari target marketing sales hingga akhir tahun ini.
Â
SMRA - Kota mandiri Summarecon Bandung
PT Summarecon Agung (SMRA) akan meluncurkan proyek perumahan di Bandung bulan November. SMRA akan membangun dua kluster yang merupakan tahap awal pengembangan kota mandiri Summarecon Bandung yang berdiri diatas lahan seluas 800 Ha. Kluster yang akan dibangun merupakan hunian tapak dengan rentang harga diatas Rp 1 Miliar. Proyek tersebut juga didukung oleh rencana pembangunan interchange di KM 149 jalan tol Padalarang-Cileunyi.
(ang/ang)











































