First Asia Capital: Risiko Pasar Global Meningkat

First Asia Capital: Risiko Pasar Global Meningkat

First Asia Capital - detikFinance
Senin, 16 Nov 2015 08:40 WIB
First Asia Capital: Risiko Pasar Global Meningkat
Jakarta - Di tengah sentimen negatif pasar global dan kawasan, IHSG akhir pekan lalu bergerak anomali dibandingkan pergerakan bursa kawasan Asia yang bergerak di teritori negatif, menyusul meningkatnya resiko pasar global setelah anjloknya harga minyak mentah dunia. IHSG berhasil tutup menguat 10,613 poin (0,24%) di 4472,838. Penguatan terbatas IHSG dipicu aksi pemodal lokal melakukan rebalancing portofolio dan keluarnya data transaksi berjalan 3Q15 yang dirilis Bank Indonesia (BI) akhir pekan lalu. Defisit transaksi berjalan 3Q15 turun mencapai USD4 miliar (1,86% PDB) dibandingkan 2Q15 sebesar USD4,2 miliar (1,95% PDB). Namun nilai transaksi relatif tipis hanya mencapai Rp3,2 triliun di Pasar Reguler.

Selama sepekan IHSG terkoreksi 2% dan nilai tukar rupiah melemah 0,6% di Rp13633 per US dolar. Koreksi terutama dipicu keluarnya dana asing di pasar saham hingga mencapai Rp1,5 triliun sepekan terakhir. Ini mencerminkan resiko capital outflow masih relatif tinggi.

Sementara bursa saham global akhir pekan kemarin kembali bergerak di teritori negatif. Indeks Eurostoxx di zona Euro terkoreksi 0,8% menyusul melambatnya pertumbuhan ekonomi Jerman 3Q15 sebesar 0,3% (qoq) dibandingkan kuartal sebelumnya 0,4% (qoq). Di Wall Street indeks saham utama tekroreksi di atas 1%. Selama sepekan indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 3,7% dan 3,6% di 17245,24 dan 2023,04. Harga minyak mentah di AS akhir pekan lalu turun 2,4% di USD40,73/barrel. Selama sepekan harga minyak mentah telah anjlok 8,6%. Harga komoditas yang anjlok, kekhawatiran suramnya outlook perekonomian global dan kenaikan tingkat bunga akhir tahun ini menjadi katalis negatif di pasar saham global sepekan kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melanjutkan perdagangan awal pekan ini, perdagangan saham akan cenderung bervariasi dibayangi meningkatnya resiko pasar global. Kondisi ini bisa memicu berlanjutnya arus dana asing yang keluar dari pasar saham. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4410 dan resisten di 4490 cenderung koreksi.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads