Kiwoom Securities: IHSG Cenderung Melemah

Kiwoom Securities: IHSG Cenderung Melemah

Kiwoom Securities - detikFinance
Senin, 16 Nov 2015 08:44 WIB
Jakarta - Negatifnya Dow Jones serta bursa dunia belum dapat memberikan dukungan menjelang keluarnya data perdagangan. IHSG masih berada di area positif minggu lalu namun di tengah belum adanya minat beli asing yang terlihat dapat menghambat peluang yang positif. Maka, kami memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung melemah hari ini.

 

IPO - PT Indonesia Pondasi Raya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT Indonesia Pondasi Raya (Indopora) berencana menerbitkan 303 juta lembar saham melalui proses IPO. Sekitar 40% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian aset tetap, 32.4% untuk modal kerja, 17.6% untuk membeli tanah milik Manuel Djunako (Komisaris Utama) dan Hanah Tandean (pemegang saham), pihak terafiliasi, dan 10% sisanya untuk menambah investasi anak perusahaan PT Rekagunatek Persada. Indopora berencana membeli tanah seluas 8,010 m² di Jl. Pegangsaan Dua KM 4.5 Kelapa Gading (Jakarta Utara) dari pihak terafiliasi. Transaksi senilai Rp 88.1 Miliar tersebut setara dengan 16.8% nilai ekuitas perusahaan per 30 Juni lalu yang tercatat sebesar Rp 525.3 Miliar sehingga tidak termasuk transaksi material. Indopora bergerak pada bidang konstruksi pondasi, dinding penahan tanah, perbaikan tanah, pengujian tiang, dll. Saat ini Manuel Djunako tercatat memiliki 98% saham Indopora dan sisanya dimiliki Hanah Tandean.

 

BWPT- Rencana pembangunan pabrik kelapa sawit

PT Eagle High Plantations (BWPT) berencana membangun pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 30 ton per jam di Kalimantan Timut pada pertengahan 2016 dengan investasi sebesar Rp 140-160 Miliar. Pabrik baru ini ditargetkan beroperasi secara komersial pada akhir 2017 atau awal 2018. Saat ini, perseroan sedang menggelar pembangunan tahap pertama PKS di Kalimanatan dan Papua dengan investasi masing-masing Rp 200 Miliar dan Rp 250 Miliar. PKS di Kalimantan Barat diharapkan selesai pada 1Q 2016 dan PKS di Papua diharapkan selesai pada akhir tahun depan.

 

LTLS - Kontribusi pabrik glukosa dan fruktosa

PT Lautan Luas (LTLS) menargetkan kontribusi pabrik glukosa dan fruktosa yang akan dibangun perseroan mencapai US$ 100 Juta per tahun. Pabrik tersebut akan memiliki kapasitas 100,000 MT per tahun dengan estimasi penyelesaian tahun 2018. Pabrik tersebut dibangun oleh melalui anak usaha perseroan, PT Lautan Sweetener Indonesia, dengan investasi sekitar US$ 30 Juta. LTLS mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 200- 250 Miliar tahun depan.

 

MYRX - Target marketing sales 2016

PT Hanson International (MYRX) menargetkan marketing sales tahun 2016 sebesar Rp 2.5 Triliun, naik dibandingkan 67% dari target tahun ini sebesar Rp 1.5 Triliun. Untuk mencapai target tersebut perseroan akan mengembangkan satu proyek rumah susun di Bekasi dan satu proyek rumah tapak di Tigaraksa (Tangerang). Saat ini, Perseroan berencana akan mengakusisi lahan seluas 20 Ha di Bekasi yang nantinya akan dibangun 25-30 Tower dengan jumlah unit mencapai 10,000 unit. Selanjutnya perseroan juga akan mengakusisi lahan seluas 80 Ha di Tigaraksa (Tangerang) untuk proyek rumah tapak sebanyak 5,000 unit dengan kisaran harga Rp 200 Juta.

 

RAJA - Belanja modal 2016

PT Rukun Raharja (RAJA) mengalokasikan dana belanja modal minimal senilai US$ 40 Juta tahun depan yang akan digunakan utuk mendukung proyek pasokan gas untuk pembangkit listrik di Jambi dan Banten. Proyek Jambi Peaker di Tanjung Jabung Timur berkapasitas 100 MW dengan nilai kontrak pasokan gas sekitar US$ 20-23 Juta. Proyek Banten Peaker berkapasitas 500 MW. RAJA tengah menyelesaikan pembangunan jaringan pipa gas di kawasan industri milik PT Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST). RAJA juga tengah mengincar pasokan gas untuk beberapa bandara seperti Sepinggan, Ngurah Rai, dan Djuanda. Sekitar 60% gas yang didistribusikan RAJA diserap oleh PLN dan sisanya dialokasikan untuk industri.

(ang/ang)

Hide Ads