Bursa Wall Street ditutup melemah pada penutupan perdagangan semlam, tertekan saham energi dan pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen yang memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga AS pada akhir tahun ini seiring dengan meyakini pertumbuhan ekonomi AS seiring dengan terjadinya peningkatan tenaga kerja dan inflasi yang lebih tinggi. Rilisnya data Adp Employment Change bulan November yang naik menjadi 217.000 dari sebelumnya 196.000 menjadi salah satu indikator yang menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS saat ini lebih baik. Indeks Dow Jones turun 0.89% ke level 17,729.68, indeks S&P 500 melemah 1.10% ke level 2,079.51 dan Nasdaq terkoreksi 0.64% ke level 5,123.22.
Mengakhiri penutupan perdagangan semalam, mayoritas indeks utama Eropa tercatat melemah, seiring dengan rilisnya data inflasi Eropa bulan November yang masih rendah, yaitu di level 0.1% yang disebabkan oleh harga energi, terutama minyak mentah yang cenderung terus turun. Rendahnya data inflasi Eropa yang jauh dari target yakni 2%, semakin memperbesar keyakinan pelaku pasar bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan meningkatkan stimulus moneter, salah satunya dengan peningkatan program pembelian obligasi yang akan dibahas pada hari ini oleh Presiden ECB Mario Draghi. Sebelumnya ECB meluncurkan stimulus lebih dari satu triliun euro pada Maret 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(ang/ang)











































