Â
ADRO - Turunkan target produksi batubara
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Â
BKSL - Non preemptive rights
PT Sentul City (BKSL) telah menyelesaikan proses non-preemptive rights melalui skema private placement pada 29 Desember lalu. Dalam aksi korporasi tersebut, BKSL menerbitkan saham baru seri D sebanyak 3.13 miliar lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp 75 per saham. Seluruh saham diserap oleh PT Citra Kharisma Komunika. Dana sebesar Rp 235.5 Miliar dari hasil aksi korporasi akan digunakan BKSL untuk modal kerja. Dengan demikian kepemilikan saham publik terdilusi sekitar 9.09% dari 51.25% menjadi 46.6%.
Â
MIKA - Belanja modal
PT Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) menganggarkan dana belanja modal sebesar Rp 357 Miliar untuk ekspansi rumah sakit baru. Semua sumber dana belanja modal tahun 2016 berasal dari kas internal. Rencana MIKA akan membangun dua rumah sakit di Tangerang Selatan (Banten) dan Bekasi (Jawa Barat). Pembangunan rumah sakit di Tangerang Selatan dijadwalkan pada akhir Januari 2016 diatas lahan seluas 1 Ha dan ditargetkan membutuhkan jangka waktu 16 bulan untuk beroperasi. Selain membangun rumah sakit, belanja modal 2016 juta akan digunakan untuk menunjang sistem teknologi informasi. Saat ini, MIKA mengelola 12 rumah sakit dengan rincian 8 rumah sakit di Jabodetabek, 3 rumah sakit di Surabaya (Jawa Timur) dan 1 rumah sakit di Tegal (Jawa Tengah). Dengan penambahan dua rumah sakit maka MIKA nantinya akan mengelola 14 rumah sakit.
Â
PTBA - Target produksi dan pembelian batubara
PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menargetkan volume produksi batubara tahun ini sebesar 25.75 juta ton, naik 34% dari realisasi tahun lalu sebesar 19.24 juta ton. PTBA berharap unit pertambangan Tanjung Enim (sumatera Selatan) berkontribusi sebanyak 24.7 juta ton. Sisanya sebesar 930 ribu ton berasal dari PT Internasional Prima Coal (IPC) dan sebesar 60 ribu ton berasal dari unit pertambangan Ombilin (UPO). Diluar produksi, PTBA melalui PT Bukit Asam Prima (BAP) menargetkan melakukan pembelian batubara sebesar 2.57 juta ton naik 76% dari realisasi pembelian batubara tahun lalu sebesar 1.46 juta ton. Sehingga jumlah rencana produksi dan pembelian batubara 2016 sebesar 28.32 juta ton. Penjualan pada 2016 diperkirakan sebesar Rp 29.17 juta ton naik 52% dibandingkan tahun lalu sebesar 19.17 juta ton.
(ang/ang)











































