IHSG Berpotensi Menguji Level 4.924

IHSG Berpotensi Menguji Level 4.924

Ellen May - detikFinance
Selasa, 07 Jun 2016 08:18 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Bursa Amerika kembali menguat setelah gubernur bank sentral Amerika, Janet Yellen, berbicara. Dalam kata-kata Janet, terlihat ada petunjuk bahwa fed rates masih mungkin akan naik namun kapannya masih belum jelas. Bisa jadi bulan ini atau bulan-bulan berikutnya.

Indeks Dow Jones ditutup di 17,920.33 menguat 113.27 poin (+0.64%).
Indeks S&P 500 ditutup di 2,109.41 menguat 10.28 poin (+0.49%).
Indeks Nasdaq ditutup di 4,968.71 menguat 26.20 poin (0.53%).

Indeks MSCI Asia Pasifik tidak termasuk Jepang ditutup menguat 0.71%
Indeks MSCI China ditutup menguat 0.81%
Indeks MSCI Jepang ditutup melemah 0.36%
Indeks MSCI Australia ditutup menguat 0.80%

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga minyak mentah WTI ditutup menguat 1.09 poin atau 2.24% ke level $ 49.69 per barel, sedangkan harga minyak mentah Brent menguat 1.83% ke level $ 50.55 per barel.
Harga CPO pada perdagangan kemarin ditutup melemah 7 poin ke level 2,659 ringgit per ton, dipicu oleh penguatan nilai tukar ringgit.

Harga Nikel untuk kontrak September 2016 di Shanghai Futures Exchange ditutup menguat 1.21% ke level 68,420 yuan per metrik ton.

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat didorong oleh penguatan rupiah. IHSG ditutup menguat ke level 4,896.02 (+0.87%).IHSG berpotensi menguat menguji resisten 4924.

Sentimen dalam negeri:
Pemerintah berencana untuk mengurangi subsidi solar dari subsidi Rp 1,000 /liter menjadi subsidi Rp 350 /liter. Dengan pengurangan subsidi ini diperkirakan dapat menghemat Rp 23.1 T.
Pemerintah mungkin akan membagi tarif PPH orang pribadi menjadi 6 kategori, yang sebelumnya hanya 4 kategori.
Pemerintah berencana meminjam US$ 400 juta dari World Bank untuk menopang pendapatan pajak dan memperkuat daya beli pemerintah.
BI akan mengumumkan laporan cadangan devisa bulan Mei 2016

Newsflash
ASSA menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun 2016 di 10%.
DILD berencana untuk menerbitkan obligasi senilai Rp 600 M. Dana akan digunakan untuk keperluan belanja modal dan bayar hutang.
DNET akan membagikan dividen dengan total nilai Rp 28,36 M atau setara dengan 6.8% laba bersih di tahun 2015.
DSNG akan membagikan dividen Rp 5 per lembar saham dengan total nilai Rp 52.29 M.
LSIP akan membagikan dividen Rp 37 per lembar saham pada tanggal 28 Juni 2016.
MYOR berencana untuk melakukan stock split 1:25 namun masih menunggu persetujuan para pemegang saham.
PSAB berencana untuk stock split 1:5 di akhir bulan Juni.
SKYB menjual anak perusahaannya karena sudah berhenti beroperasi. (Sumber : Bisnis)
TPIA tahun ini menaikkan anggaran modal belanjanya dari US$ 20 juta menjadi US$ 70 juta. Pada Q1 2016, TPIA telah menyerap capex US$ 35 juta dan Q2 2016 sampai saat ini capex sudah terserap sekitar US$ 10 juta.

Agenda
7/6 : Rilis Statistik Cadangan Devisa Mei 2016
7/6 : Dividen Cum Date (ATIC, KLBF, MPMX, NRCA, SCCO, SMSM)

8/6 : Laporan Survei Konsumen Mei 2016
8/6 : Dividen Cum Date (ANJT, ASBI, JKON, SSIA)
8/6 : Rights Issue I Cum Date ACST

9/6 : Laporan Survei Penjualan Eceran April 2016
9/6 : Dividen Cum Date (BEST, BIRD, DSNG, JSPT, LSIP, SIMP, SMDR)

Semoga kopipagi 7 Juni menginspirasi dan mencerahkan hari anda.

Salam profit. (ang/ang)

Hide Ads