Setelah lama terkonsolidasi, akhirnya kemarin IHSG jebol pertahanan bawahnya di 5.350, dan hari ini masih potensi lanjut turun menuju 5.300 bahkan ke 5.260.
Kecemasan akan aksi demo besar hari ini mendorong IHSG turun menembus support, dan selain itu, pasar juga menanti pemilu Amerika Serikat. Bursa Amerika sendiri kembali melemah jelang pemilu AS, karena investor memilih untuk mengamankan dananya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, sektor batu bara sudah mulai rawan untuk profit taking. Kemarin, INDY melonjak hampir AR kanan, naik lebih dari 20% sehari.
INDY hari ini masih berpotensi untuk menguat. Meski demikian, saham-saham batu bara lainnya seperti PTBA, ADRO, HRUM, dan ITMG justru rawan untuk alami aksi profit taking lanjutan. Demikian pula dengan saham BUMI dan BRMS.
Harga Batu Bara vs Harga Minyak
Salah satu sentimen negatif yang mempengaruhi sektor batu bara adalah China Coal Energy Group dilaporkan memangkas harga batu bara senilai 10 yuan per ton di saat para perusahaan tambang besar di China diminta untuk meningkatkan produksi sebelum musim dingin demi mengurangi ketatnya suplai.
Berbeda halnya dengan harga batu bara, harga minyak mentah justru alami penguatan. Pergerakan harga minyak mentah dunia mengalami technical rebound dari pelemahannya, pergerakan harga minyak mendapat sentimen dari negara Nigeria, terjadi serangan terhadap pipa minyak di Nigeria serta pelemahan dolar AS.
Hal ini bisa menjadi sentimen positif bagi harga batu bara, kenapa? Jika harga minyak naik permintaan batu bara kemungkinan bisa meningkat, karena batu bara merupakan barang substitusi dari minyak.
Saham Potensial Hari Ini
Hari ini, IHSG cenderung tertekan, demikian pula dengan saham-saham blue chips. BMRI, GGRM, ICBP dan INDF rawan terkoreksi. (drk/drk)











































