DXY melesat ke 101.45 pagi ini memberi pressure pada mata uang majors. Dow 30,Nasdaq serta S&P 500 kompak ditutup di zona hijau dengan rata2 kenaikan di angka 0.5%.
OPEC beserta negara penghasil minyak lainya kembali berdiskusi untuk memangkas produksi minyak setelah pada november lalu sepakat memotong jumlah produksi menjadi 1.8 juta barel per hari. Hal ini membuat Crude Oil berada di angka 54.38 pagi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Regional
Gunernur BOE Mark Carney menilai tingkat pengangguran Inggris di estimasikan akan turun tahun ini menjadi 4.5% lebih rendah dari perkiraan sebelumnya di angka 5%.Rendahny tingkat pengangguran di UK akan baik berpengaruh pada Bank Central UK yg masih akan menetapkan low interest rates.
Sentimen tersebut membuat sterling menguat cukup signifikan sebanyak 70 pips pada perdangan Eropa. Berdasarkan chart 4H sterling kembali mencoba resisten 1.2520 pagi ini.
Yen kembali volatile dimana pada intraday kemarin sempat melemah ke 113.74 terkait pernyataan petinggi bank central US.Hari ini pergerakan yen diprediksi berada di 113.37-113.90. Euro
Indonesia
Rupiah masih dalam tekanan dampak antisipasi kenaikan suku bunga FOMC. Daily resitance chart 4H usdidr di 13404 sedangkan support 13327.
Mengutip pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani, dengan perkiraan defisit anggaran tahun ini sebesar Rp 330 triliun atau 2,41% dari PDB dan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1%, maka rasio utang Indonesia sebesar 28% dari PDB. Rasio utang Indonesia tersebut masih jauh di bawah negara-negara emerging market lainnya. (dna/dna)