Pelemahan yang terjadi pada indeks dikarenakan antisipasi menantikan rilisnya data cadangan devisa Indonesia bulan April 2018. Selain itu, adanya penurunan pada saham HMSP dan TLKM yang memasuki masa Exdate dalam pembagian dividen turut menjadi salah satu pemberat indeks dengan penurunan kedua saham tersebut diatas 4%.
Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (netsell) sebesar Rp 180 miliar. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0.36% ke level Rp 14,052.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terbatasnya pergerakan indeks utama AS lebih dikarenakan ketidakpastian politik yang terjadi antara AS dan Iran, dimana Presiden Trump mengatakan bahwa AS berkeinginan meninggalkan perjanjian
Nuklir Iran yang dahulu dibentuk oleh mantan Presiden Barack Obama. Adapun harga komoditas minyak mentah kembali berhasil menembus level US$ 70 per barel, mendorong penguatan saham-saham di sektor energy.
IHSG kembali ditutup anjlok sebesar 1.9% ke level 5,774. IHSG menguji level support terdekat dengan indikator Stochastic kembali melemah dan MACD histogram line masih bergerak bearish serta volume netral.
IHSG diperkirakan kembali melemah di kisaran 5,669 - 5,808 merespon penurunan cadangan devisa bulan April. (zlf/zlf)