Adapun saham yang menjadi penggerak indeks diantaranya: FREN, TLKM, UNVR, BMRI, MAYA. Penguatan yang terjadi pada indeks seiring dengan optimisme para pelaku pasar setelah rilisnya data Pertumbuhan GDP 2018 yang tercatat sebesar 5,17%, catatan tersebut tumbuh tipis dibandingkan tahun 2017 sebesar 5,07%.
Pelaku pasar asing membukukan aksi beli bersih (Netbuy) sebesar Rp 138 miliar. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0.30% ke level 13,920.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelemahan terjadi seiring rilisnya ekspor-impor AS yang mengalami penurunan. Meskipun impor turun namun neraca perdagangan masih
tercatat defisit sebesar US$ 49.3 miliar.
Penurunan aktivitas ekspor-impor tersebut mengindikasikan terhambatnya pertumbuhan siklus perekonomian salah satunya dikarenakan perang dagang antara AS dan China.
Sementara itu, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dijadwalkan untuk mengunjungi China minggu depan untuk pembicaraan perdagangan lebih lanjut sebelum batas waktu 1 Maret yang akan datang.
IHSG ditutup menguat sebesar 1% ke level 6,547. IHSG ditutup candle bullish dengan indikator Stochastic netral dan MACD histogram ke arah positif dengan volume meningkat. Kami perkirakan IHSG bergerak mixed kecenderungan melemah dengan pergerakan di kisaran 6,464-6,581.
(eds/eds)