Sentimen pemberat atas terbatasnya pergerakan indeks salah satunya dikarenakan rilisnya data penjualan mobil bulan Januari yang turun 15,4%, padahal pada peride yang sama pada tahun sebelumnya Car Sales mampu tumbuh 3.2%.
Pertumbuhan atas penjualan mobil ini dikhawatirkan memberikan indikasi atas pelemahan daya beli masyarakat sehingga masyarakat tidak dapat melakukan pembelian atas mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (Netsell) sebesar Rp 963 miliar. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0.16% ke level Rp 14,090.
Sementara itu, indeks utama bursa saham AS ditutup mixed dengan mayoritas berada dalam zona merah. Indeks Dow Jones tertekan 0.41% dan S&P melemah 0.27%. Sedangkan Nasdaq flat dengan naik tipis 0.09%.
Penurunan pada bursa saham AS dikarenakan kekhawatiran atas rilisnya data penjualan ritel As bulan Desember secara tahunan yang dilaporkan tumbuh 2.3% atau melambat dibandingkan pertumbuhan periode yang sama tahun sebelumnya yakni mampu tumbuh lebih baik 4.1%.
Adapun data tersebut merupakan pertumbuhan penjualan paling lambat dalam 9 tahun terakhir.
IHSG ditutup menguat tipis sebesar 0.01% ke level 6,420. IHSG ditutup candle bearish dengan indikator Stochastic bearish dan MACD histogram negatif dengan volume turun tipis. Kami perkirakan IHSG kembali bergerak melemah dengan pergerakan di kisaran 6,354-6,446. (fdl/fdl)











































