Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin lalu ditutup di level 6.631,15 (-0,21%). IHSG ditutup melemah dikarenakan minimnya sentimen menjelang libur tahun baru Imlek.
Selain itu, kekhawatiran kembali muncul akan gelombang baru COVID-19 dikarenakan kasus baru naik signfikan.
Sementara itu bursa Amerika Serikat (AS) ditutup menguat. Dow Jones ditutup 35.405,24 (+0,78%), NASDAQ ditutup 14.346,00 (+0,75%), S&P 500 ditutup 4.546,54 (+0,69%).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wall Street menguat pada perdagangan yang ditutup Selasa. Prospek kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve AS masih kuat dan investor berusaha mencari posisi. Sentimen pasar lainnya adalah pandemi yang belum menemui titik terang dan tensi geopolitik di Eropa.
Para trader bertaruh pada lima kenaikan suku bunga tahun ini. Bahkan, beberapa analis Wall Street memperkirakan tujuh kali kenaikan suku bunga. Ketegangan geopolitik menambah volatilitas pasar.
Sedangkan Presiden Ukraina menandatangani dekrit untuk meningkatkan angkatan bersenjatanya sebanyak 100.000 tentara selama tiga tahun. Sementara para pemimpin Eropa berbaris untuk mendukungnya dalam pertikaian dengan Rusia. AS menuntut deeskalasi Rusia segera.
Baca juga: Melirik Potensi Cuan Reksadana di 2022 |
IHSG diprediksi menguat di kisaran 6.599-6.685. Investor akan mencermati rilis data inflasi dari dalam negeri serta perkembangan kasus baru COVID-19.
Rekomendasi saham hari ini yaitu MNCN dan DSNG ditahan, PTPP dan BBRI direkomendasikan beli.
Namun, keputusan untuk membeli dan menjual saham tetap ada di tangan pembaca. Artikel rekomendasi saham hari ini tidak bertujuan mengajak untuk membeli atau menjual saham tertentu.
Simak juga Video: Sri Mulyani: Rupiah Cenderung Stabil-IHSG Tembus 6.000