Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup melemah 0,01% atau -0,99 poin di level 6.894,71. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range level 6.849-6.940.
Mengutip riset Ajaib Sekuritas, Selasa (21/2/2023), neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal-IV 2022 tercatat surplus US$ 4,7 miliar, ditopang oleh surplusnya transaksi berjalan yang tinggi dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial.
Transaksi berjalan tercatat surplus sebesar US$ 4,3 miliar atau 1,3% dari PDB. Adapun surplus transaksi berjalan dipicu dari surplus neraca dagang non migas yang tumbuh terdorong harga komoditas ekspor yang tinggi.
Baca juga: IHSG Menguat di Awal Pekan |
Dari mancanegara, Bank Sentral China (People's Bank of China/PBOC) mempertahankan suku bunga pinjaman Loan Prime Rate (LPR) tenor 1 tahun di level 3,65% dan suku bunga pinjaman LPR tenor 5 tahun dipertahankan pada level 4,3%.
Suku bunga LPR China diproyeksikan berpotensi turun pada bulan berikutnya untuk memulihkan ekonomi China. Sementara itu, Consumer Confidence Korea Selatan pada Februari 2023 tercatat di level 90.2, lebih rendah dibanding periode sebelumnya 90.7 namun lebih baik dari konsensus di level 92.
Rekomendasi Saham Hari Ini:
KEEN
Buy: 545
TP: 565
Stop loss: 525
Membentuk three white soldier candle yang merupakan sinyal bullish dengan konfirmasi naik dan stochastic goldencross di area netral, indikasi melanjutkan penguatan.
KEEN memiliki pencapaian kinerja yang cukup solid yaitu net profit nya tumbuh 227% yoy menjadi US$ 10,24 juta per September 2022. Pertumbuhan kinerja didorong oleh beroperasinya proyek PLTM madong 10 MW. Proyek pertumbuhan tersebut juga terus berlanjut karena KEEN memiliki pipeline proyek yang sangat menarik dan beroperasinya PLTS Tempilang pada kuartal-I 2023 dapat berdampak positif bagi kinerja mendatang.
ESSA
Buy: 920
TP: 955
Stop loss: 900
Bergerak sideways, buy on weakness pada ESSA, stochastic pada area oversold dengan MACD line bergerak di atas centerline, indikasi momentum positif.
Kinerja ESSA sepanjang tahun 2022 berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih 894% YoY menjadi US$138,84 juta. Hal tersebut dipicu dari kenaikan harga ammonia dan LPG yang masih tinggi dan didukung oleh keberhasilan meningkatkan produksi ammonia yang meningkat mencapai 34% YoY mencapai 760.815 MT. Prospek ke depan masih sangat positif mengingat harga ammonia maupun gas yang masih solid ditengah tingginya permintaan.
INDF
Buy: 6.625
TP: 6.800
Stop loss: 6.525
Long white marubozu candle yang merupakan sinyal bullish continuation, stochastic goldencross pada area oversold indikasi peluang penguatan.
Per September 2022 kinerja INDF masih terpantau solid dengan laba bersih sebesar Rp4,64 triliun meskipun tertekan dengan kenaikan beban keuangan yang berasal dari selisih nilai tukar mata uang asing, sehingga beban keuangan naik menjadi Rp 5,44 triliun. Kinerja INDF berpotensi kian positif di tengah harga komoditas bahan baku yang melemah, serta efek domino tahun politik yang mendorong daya beli masyarakat tinggi.
Lihat juga Video: Menebak Arah IHSG Jelang Potensi Resesi