Hal ini disampaikan Sri Mulyani saat ditemui di Istana Negara, Jumat (18/11/2016).
"Masyarakat kan tahu bahwa apa perbankan dan uang yang ada di bank itu aman. Buat mereka, untuk menjaga seluruh uangnya mereka sendiri, maka tindakan yang bisa merusak perbankan itu sebenarnya akan merusak kepentingan masyarakat sendiri," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stabilisasi dari sektor keuangan sangat berhubungan erat dengan upaya kita menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan," ujarnya.
"Jadi kalau tindakan tindakan yang bisa merusak, itu tidak hanya bertujuan memberikan aspirasinya kepada pemerintah, pemerintah sudah dengar. Tetapi, kalau merusak dan terutama merusak kepentingan masyarakat miskin, tentu itu sangat betentangan erat dengan apa yang mereka mau tuju kan?" terang Sri Mulyani.
Sri Mulyani meyakini, bahwa seluruh masyarakat Indonesia menginginkan tidak ada lagi kemiskinan. Sehingga hal-hal yang bisa menekan orang miskin di dalam negeri pasti akan dihindari.
"Saya tidak percaya bahwa masyarakat umum memang ingin membahayakan terutama masyarakat kecil. Itu yang akan terkena lebih dulu apabila terjadi ketidakstabilan. Jadi saya tentu mengharapkan kalau ada aspirasi, pemerintah pasti mendengar aspirasinya," pungkasnya. (mkl/drk)