Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, semester I 2017 ini penyaluran kredit perseroan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 10,51% atau Ro 610,9 triliun.
"Kredit tumbuh 11%, sesuai target lah, laba membaik kredit bermasalah turun," kata Kartika di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (17/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bank BUMN lain, BNI per semester I tercatat Rp 412,18 triliun atau tumbuh 15,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 357,22 triliun.
"Pertumbuhan kredit ini di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri yang per April 2017 hanya mencapai 9,5%," kata Anggoro.
Penyaluran kredit tersebut tetap didukung oleh fundamental yang kuat dimana tingkat kecukupan permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) tetap terjaga baik pada level 19,0% sehingga cukup untuk mendukung pertumbuhan bisnis BNI.
Secara fundamental, penyisihan pencadangan juga tetap terjaga dengan baik pada tingkat coverage ratio naik dari 142,8% pada Semester I β 2016 menjadi 147,2% pada Semester I β 2017.
"Jumlah ini sangat mencukupi untuk menjadi bantalan apabila terjadi kondisi yang tidak menentu di masa mendatang. Hal ini sekaligus mengindikasikan tingkat kehati-hatian yang tinggi dari BNI dalam pengelolaan kredit," imbuh dia. (ang/ang)