"Kalau misalnya BRI sudah masuk, Jamsostek tidak perlu lagi karena BRI masuk dengan skala besar," ujarnya di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (28/8/2010).
Menurut Mustafa, siapun yang nanti akan masuk ke Bukopin, kepemilikan sahamnya akan dikonsolidasikan dengan milik pemerintah sehingga pemerintah menguasai saham yang cukup besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnnya, BRI dan Jamsostek sudah menyatakan minatnya untuk membeli saham di bank swasta tersebut. BRI memang berkomitmen untuk setiap pembelian sebuah bank, BRI harus mengambil kepemilikan mayoritas hingga 51 persen.
Namun, BRI juga tetap akan memberikan kesempatan kepada Jamsostek untuk masuk. Sementara Jamsostek juga sudah menyatakan tertarik membeli saham Bukopin. Meski tidak mengincar kepemilikan mayoritas, setidaknya Jamsostek tertarik untuk menguasai 30 persen saham di bank swasta tersebut.
Mustafa sendiri sudah memberikan restu kepada dua perusahaan milik negara ini untuk masing-masing mengkaji rencana pembelian saham Bukopin itu.
(ang/dru)