Menurut Menko Perekonomian Hatta Rajasa, pertumbuhan KUR sejak diresmikan Presiden SBY di 2007 hingga kini berkembang pesat. Namun pada tahun 2009 mengalami penurunan akibat krisis ekonomi. Sehingga yang tersalurkan hanya Rp 4,7 triliun.
"Namun pada 2010 naik. Dari data mulai Januari hingga 10 Desember 2010 KUR mampu terserap Rp 13,8 triliun atau dengan kumulatif sebesar Rp 30,6 triliun dengan jumlah debitur 3,6 juta," katanya saat memberikan sambutan dalam peluncuran KUR untuk TKI di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (15/12/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedangkan untuk kredit investasi yang awalnya hanya 5 tahun menjadi 10 tahun. Kita juga memperluas jangkauan ke desa melalui BPR yang dibina bank nasional," jelasnya.
Hatta juga menuturkan, dampak dari relaksasi KUR pada 2010 itu mampu merealisasikan dana sebesar Rp 13,8 triliun dari target sebesar Rp 13,1 triliun. "Ke depan kita akan salurkan sebesar Rp 18 triliun dan Rp 2 triliun untuk pinjaman," imbuhnya.
Selain itu, 400.000 dari jumlah debitur 3,6 juta nasabah meningkat statusnya dari bankable menjadi komersil. Untuk mencapai pencapaian KUR, kata Hatta pemerintah akan melakukan sinergi dengan 19 bank pelaksana dan 12 bank penjamin.
(ze/ang)











































