Hal tersebut disampaikan Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ronald Waas dalam uji kepatutan dan kelayakan Deputi Gubernur BI oleh Komisi XI DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/12/2011).
"Dari 52 juta UMK, 60% diantaranya melibatkan pekerja kaum perempuan. Melihat angka ini maka peran perempuan dalam UMK menjadi cukup besar," ungkap Ronald.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serta mampu menciptakan lapangan kerja, serta pada ujungnya mengatasi masalah kemiskinan dan memberikan ketahanan ekonomi," jelas Ronald.
Ronald mengatakan bank sentral akan lebih fokus di UMK dengan memberikan aturan-aturan baru yang memberikan kemudahan bank dalam menyalurkan kredit ke UMK.
"Melalui sekuritisasi. Dimana penjualan surat berharga ke perbankan seperti bank umum dan terutamanya BPR, sehingga termin waktu pembayaran bisa lebih cepat," tuturnya.
Ronald juga akan fokus untuk menurunkan bunga kredit perbankan. Dikatakan Ronald, akses UMK ke perbankan cukup rendah dikarenakan ketakutan akan suku bunga yang tinggi.
"52 juta pelaku UMK menyumbang 60% PDB dan mempekerjakan 97% tenaga kerja. Tetapi akses ke lembaga keuangan sangat terbatas baru 25% atau 13 juta pelaku. Suku bunga rendah dan akses mudah ke bank harus diwujudkan agar UMK terus berkembang," pungkasnya.
(dru/qom)