Pengamat perbankan sekaligus Komisaris PT Bank Mandiri Tbk, Krisna Wijaya mengatakan suku bunga KPR perbankan memang terendah sejak merdeka. Namun perbankan perlu tetap menjalankan prinsip kehati-hatian.
"Pemerintah dan perbankan harus hati-hati. Suku bunga kredit perumahan turun kalau disertai permintaan yang tinggi akan menaikkan harga rumah karena keterbatasan persediaan rumah. Akibatnya akan over value dan bisa bubble seperti kasus subprime mortgage," tutur Krisna kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (9/3/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut Daftar Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) KPR Perbankan Januari 2012:
- Bank Rakyat Indonesia (BRI) : KPR 10,25%
- Bank Mandiri : KPR 11,10%
- Bank Central Asia (BCA) : KPR 7,50%
- Bank Negara Indonesia (BNI) : KPR 11%
- Bank CIMB Niaga : KPR 11,00%
- Bank Danamon Indonesia : KPR 12,25%
- Bank Panin : KPR 11,75%
- Bank Permata : KPR 11,75%
- Bank Internasional Indonesia : KPR 10,37%
- Bank Tabungan Negara (BTN) : KPR 11,08%
- Bank OCBC NISP : KPR 12,50%
- HSBC : KPR 8,75%
- Bank JABAR Banten : KPR 9,14%
- Bank Mega : KPR 12,50%
- Bank UOB Indonesia : KPR 10,00%
- Bank Bukopin : KPR 12,33%
- Standard Chartered Bank : KPR 8,72%
- Bank Jatim : KPR 9,08%
- ANZ PANIN Bank : KPR 10,68%
SBDK ini belum memperhitungkan komponen premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing debitur/kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang diberikan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.
(dru/dnl)