Pasalnya, para pelaku multifinance pernah menyampaikan kepada regulator, bahwa pemberian kredit motor tidak cuma dilihat dari down payment (DP).
Direktur Adira Finance, I Dewa Made Susila menerangkan, tiap perusahaan pembiayaan mempunyai penilaian terhadap konsumennya. Saat risikonya rendah, multifinance dapat memberikan DP lebih rendah bahkan mencapai 15%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada praktiknya, perusahaan industri pembiayaan sering memberi syarat DP ringan atau promo demi menarik konsumen. Pemberian DP ringan pun tidak sembarangan.
Multifinance telah mempertimbangkan risiko konsumen yang kecil hingga kredit bisa cair. "Kalau risikonya rendah DP 15%, kita kasih dong," kata Dewa di Jakarta, Jumat (16/3/2012).
"Banyak faktor. Intinya ada data historikal kita. Bukan cuma DP. Ada NPL dari profil nasabah rendah, jenis kendaraan. maka bervariasi," tegas Made.
Saat benar terjadi minimal DP akan diperbesar, maka permintaan motor baru akan anjlok meski bersifat jangka pendek.
"Efeknya nanti akan menunda atau meniadakan. Misal punya uang Rp 1 juta kan menjadi lebih besar. Awalnya untuk kendaraan komersil DP 10% bisa untuk business travel. Namun dengan naik jadi meniadakan," tambahnya.
(wep/ang)