Direktur Utama BRI Sofyan Basyir mengatakan, tujuan utama BRI membeli satelit ini adalah untuk meningkatkan pelayanannya kepada nasabah.
"Tujuan dari BRI melaksanakan ini dalam rangka pelayanan, bagaimana lebih baik bagi para nasabah. Kedua bagaimana kami mampu melakukan sebaran lebih luas. Komunikasi yang penting," kata Sofyan ditemui di kantor BRI, Bendungan Hilir, Jakarta, Senin (28/4/2014).
Sofyan memaparkan, saat ini masih ada gangguan-gangguan komunikasi yang menyebabkan layanan BRI terkadang menurun. Karena menurut Sofyan, komunikasi menggunakan kabel saat ini belum begitu optimal. Dengan adanya satelit ini, layanan bisa ditingkatkan.
"Kalau anda diskusi sama BRI, kasir terlampau lama, ATM mati. Itu karena komunikasinya yang kualitasnya rendah atau diturunkan. Kadang pelayanannya cuma 65% kalau lagi sibuk. Itu pelayanan kami terhambat luar biasa, kami tidak bisa memonitor. Kalau ini punya kita sendiri, kualitas menjadi prima. Dan reputasi kita BRI menjadi bagus," papar Sofyan.
Selain itu, dia juga menjelaskan, dengan kepemilikan satelit yang akan mulai diorbitkan di Juni 2016 ini, efisiensi biaya produksi BRI akan dapat tercapai.
"Rata-rata biaya Rp 400-500 miliar per tahun dan mungkin tahun depan sudah Rp 500-600 miliar per tahun. Umur satelit 15 tahun, dengan nilai investasi Rp 2,5 triliun, bisa dihitung sendiri berapa efisiensinya," jelas Sofyan.
(zul/dnl)











































