Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajak sedikitnya 300 ibu rumah tangga dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar lebih melek keuangan. Hal ini mengingat tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga dan pelaku UMKM masih rendah.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti Soetiono mengatakan, tahun ini pihaknya menyasar ibu rumah tangga dan pelaku UMKM. Ini didasarkan pada hasil survei yang menunjukkan tingkat literasinya masih rendah.
"Tahun ini target masyarakat yang disasar ibu rumah tangga dan UMKM," kata wanita yang akrab disapa Titu ini saat acara Seminar Nasional Strategi dan Tantangan Edukasi Keuangan Bagi Ibu Rumah Tangga dan UMKM di Hotel Pan Pasific, Jakarta, Kamis (7/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari angka tersebut, tingkat literasi baru sebesar 21,8%, sementara tingkat utilisasi mencapai 59,7% dan ini didominasi sektor perbankan.
"Khusus ibu rumah tangga, tingkat literasi baru 2,18% dan utilisasi 3,37%. Kalau pengusaha UMKM tingkat literasi 40,7% dan utilisasi 60,62%," sebutnya.
Selain itu, Titu menyebutkan, survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2010 menyebutkan bahwa 49% dari populasi Indonesia atau 118 juta orang adalah perempuan.
"Dari jumlah 118 juta perempuan, 74 juta dikelompokkan ibu rumah tangga. Tingkat literasinya masih rendah. Oleh karena itu, OJK memprioritaskan ibu rumah tangga sebagai target sasaran literasi keuangan," jelas dia.
(drk/hds)