Apa Tanggapan Nasabah Bank Soal Naiknya Biaya Admin ATM Bulan Depan?

Apa Tanggapan Nasabah Bank Soal Naiknya Biaya Admin ATM Bulan Depan?

- detikFinance
Senin, 08 Sep 2014 11:00 WIB
Jakarta -

Biaya administrasi di ATM Bersama dan ATM Prima akan naik mulai 1 Oktober 2014. Nasabah menyambut hal ini dengan pro dan kontra.

Pasalnya, ada nasabah menilai biaya administrasi di bank saja sudah tinggi dan banyak, jangan ditambah lagi dengan kenaikan biaya di ATM. Namun, ada juga nasabah yang setuju biaya admin naik demi pelayanan yang lebih baik.

Berbagai tanggapan ini masuk ke meja redaksi detikFinance dari para pembaca. Salah satu pembaca bernama Hermanto Situmorang mengaku kecewa dengan persentase kenaikan biaya administrasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Besaran kenaikannya memang berbeda-beda, berkisar Rp 1.000 sampai Rp 2.500 untuk setiap transaksi. Cek saldo ada kenaikan biaya dari Rp 3.000 ke Rp 4.000, lalu transfer atau tarik tunai ada kenaikan dari Rp 5.000 ke Rp 7.500. Selain itu ada biaya transaksi tidak berhasil karena saldo tidak cukup sebesar Rp 3.000.

"Saya sebagai pengguna layanan ini sangat kecewa dengan kenaikan yang sangat tinggi. Kalaupun naik janganlah langsung 50% dari Rp 5.000 menjadi Rp 7.500. Ya naik 20% cukup moderat sehingga biaya transfer dan tarik tunai dari Rp 5.000 menjadi Rp 6.000," kata Hermanto, Senin (8/9/2014).

Ia pun meminta pihak operator jaringan ATM dan bank bisa mempertimbangkan hal tersebut. Hal yang sama juga dikemukakan pembaca bernama Anthony Siahaan. Menurutnya, biaya administrasi di bank saat ini sudah tidak wajar dan merugikan konsumen.

Anthony menambahkan, dengan biaya administrasi bank yang sudah banyak dan tinggi itu sebaiknya biaya di ATM tidak naik, supaya makin banyak lagi orang yang mau menyimpan uang di bank.

"Sudah selayaknya perbankan memberikan beban biaya administrasi yang wajar karena bank tidak lagi memberikan suku bunga simpanan yang memadai. Seharusnya bank tidak mengenakan biaya administrasi kepada para nasabahnya yang jumlahnya lebih tinggi dari bunga simpanannya," jelas Anthony

Meski demikian, tidak semua pembaca menolak naiknya biaya admin di ATM ini, ada pembaca bernama Akbar Baihaqi yang justru mendukung kenaikan ini. Menurutnya kenaikan biaya admin diperlukan bank supaya bisa menjalankan fungsinya sebagai penghubung.

"Biaya administrasi bank memang sudah seharusnya naik. Hal ini salah satunya adalah untuk mendukung efisiensi perbankan di Indonesia sebagaimana fungsinya sebagai intermediary," ujar Akbar.

Ia mengatakan, selama ini sumber utama pendapatan bank adalah dari interest margin (bunga) atau bagi hasil (untuk bank syariah). Hal ini menyebabkan 'biaya modal/pinjaman tinggi' sehingga akses pinjaman bagi para pengusaha (termasuk UMKM) dirasa berat.

"Untuk itu, harus mulai didukung agar proporsi pendapatan bank bergeser, dari yang sebagian besar adalah bunga ke sebagian besar adalah pendapatan dari biaya administrasi," tambahnya.

Beberapa bank saat ini memang masih ada yang biaya adminnya kecil, bahkan gratis. Namun biaya administrasi tetap dibebankan ke nasabah jika mengakses dari ATM Bersama dan ATM Prima.

Apakah bank tempat Anda menyimpan uang sudah mengabarkan rencana ini? Apakah Anda merasa biaya administrasi ATM ini layak naik? Kirim info dan pendapat Anda ke redaksi@detikFinance.com.

(ang/hds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads