Sigit Pramono, Ketua Umum Perbanas, menyebut penggabungan ini sebagai mega merger. Pasalnya, akan melibatkan penggabungan bank BUMN besar yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Setelah itu, lanjut Sigit, bank hasil penggabungan ini mengakuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). BTN akan menjadi anak usaha yang fokus ke pembiayaan perumahan rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, demikian Sigit, bank baru ini juga butuh tambahan modal untuk meningkatkan aset. Pemerintah diskenariokan menyuntikkan modal sebesar Rp 50 triliun.
"Kalau modalnya kuat, bank ini bisa bersaing. Dana Rp 50 triliun itu bisa diambil dari pengurangan subsidi BBM (bahan bakar minyak)," kata Sigit.
Sementara bank BUMN lainnya yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), tambah Sigit, tidak akan dilibatkan. "BRI akan dibiarkan sesuai khittah-nya yaitu bank untuk rakyat dan UKM," ujarnya.
Namun, Sigit mengaku pihaknya belum membahas rencana ini dengan pemerintah maupun regulator sistem keuangan. "Ini baru desain, rancangan. Kami belum bicara dengan pemerintah," tuturnya.
(hds/ang)