Padahal baru Kamis pekan lalu BI menetapkan BI Rate sebesar 7,5%, tidak berubah sejak setahun terakhir. Namun karena kenaikan harga BBM hari ini, BI merasa perlu mengubah kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan.
Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI, mengatakan kenaikan BI Rate dibutuhkan untuk menjangkar ekspektasi inflasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000/liter, lanjut Perry, akan menambah inflasi 2014 sebesar 2,4%-2,8%. "Mid-nya 2,6%. Sehingga akhir tahun ini kisarannya 7,7%-8,1%, mid-nya itu 7,9%. Kita ingin inflasi di 7,7%," jelasnya.
Selain dari sisi moneter, Perry berharap ada koordinasi yang baik dengan pemerintah dalam hal pengendalian inflasi. Pemerintah bertugas menjaga pasokan kebutuhan pokok, biaya transportasi, dan sebagainya.
"Ekspektasi inflasi ini harus dipatahkan dari awal. Kita koordinasi dengan pemerintah agar kenaikan tarif angkutan terkendali dan harga pangan terkendali," sebutnya.
(hds/hen)











































