Kisah Hacker Bobol Rp 12 Triliun dari 100 Bank

Kisah Hacker Bobol Rp 12 Triliun dari 100 Bank

- detikFinance
Selasa, 17 Feb 2015 08:50 WIB
1.

Kisah Hacker Bobol Rp 12 Triliun dari 100 Bank

Kisah Hacker Bobol Rp 12 Triliun dari 100 Bank
Jakarta - Produsen anti virus, Kaspersky Lab, melaporkan adanya serangan peretas (hacker) terhadap perbankan dunia yang sampai saat ini masih aktif. Kelompok penjahat dunia maya itu diperkirakan sudah menyerang lebih dari 100 bank.

Total dana yang sudah dicuri mencapai total US$ 1 miliar (Rp 12 triliun). Serangan hacker ini bisa jadi yang terbesar dalam sejarah pembobolan bank lewat dunia maya.

Bagaimana ceritanya bisa menyabot dana dalam jumlah banyak seperti itu? Ikuti rangkuman detikFinance, Selasa (17/2/2015).

Kaspersky mengaku sudah mengetahui modus peretasan yang dilakukan para penjahat ini, yaitu dengan memasang perangkat lunak (software) pengintip di komputer perbankan.

Nah, software ini yang akan merekam dan mempelajari kebiasaan dan cara kerja pegawai bank. Dengan memanfaatkan pengetahuan dan data tersebut, para hacker bisa mentransfer sejumlah uang ke rekening khusus tanpa sepengetahuan nasabah maupun pegawai bank yang bersangkutan.

Setiap kali mentransfer uang, para hacker ini mengambil sekitar US$ 2 juta hingga US$ 10 juta dari masing-masing bank yang berbeda.

Awalnya hacker mengirim email berisi program malware bernama Carbanak ke ratusan pegawai bank, berharap ada komputer bank yang bisa terinfeksi

Program jahat yang dikirim hacker disamarkan dengan jenis file Microsoft Word (.doc) dan Control Panel Applet (.CPL)

Jika program tersebut diakses, maka malware akan mulai merekam semua prosedur dan kegiatan pegawai bank. Hacker juga bisa mengendalikan komputer bank dari jarak jauh berkat program ini

Dengan mempelajari prosedur bank dan kebiasaan si pegawai, hacker bisa mencuri uang dengan berbagai cara:
- mentransfer uang ke rekening tertentu
- mengirim uang melalui e-payments ke luar negeri
- mengeluarkan uang melalui ATM di tempat dan waktu tertentu

Sejak akhir 2013 sebuah kelompok hacker sudah mulai menyusupi perbankan di lebih dari 25 negara. Sampai saat ini total uang yang diperkirakan sudah dibobol mencapai US$ 1 miliar (Rp 12 triliun).

Berdasarkan laporan produsen anti virus asal Russia, Kaspersky Lab, serangan gerombolan hacker tersebut masih aktif sampai sekarang. Pelakunya diduga beroperasi dari Russia, Ukraina, Tiongkok, dan beberapa negara Eropa lain.

Kegiatan melanggar hukum itu pertama kali diketahui oleh produsen anti virus asal Russia, Kaspersky Lab. Serangan hacker yang bisa jadi terbesar dalam sejarah dunia maya ini sudah berlangsung sejak 2 tahun lalu.

Berikut ini negara-negara yang sudah kena pencurian uang tersebut seperti dikutip dari daftar yang dirilis Kaspersky: Amerika Serikat (AS), Brasil, Kanada, Maroko, Spanyol, Islandia, Inggris, Prancis, Swiss, Jerman, Norwegia, Republik Ceko, Polandia, Bulgaria, Ukraina, Russia, Pakistan, India, Nepal, Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, dan Australia.

Hide Ads