BRI Siapkan Rp 2,5 T Bagi Nelayan, Begini Cara Ajukan Kreditnya

BRI Siapkan Rp 2,5 T Bagi Nelayan, Begini Cara Ajukan Kreditnya

- detikFinance
Kamis, 07 Mei 2015 14:34 WIB
Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan kredit di sektor perikanan dan kelautan sebesar Rp ‎4,8 triliun. Di tahun ini, perseroan menargetkan bisa menyalurkan kredit di sektor tersebut sebesar Rp 2,5 triliun.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, penyaluran kredit tersebut untuk membantu meningkatkan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Dengan target Rp 2,5 triliun, bank berkode BBRI itu membidik tambahan 10.000 debitur baru di sektor kelautan dan perikanan.‎

"Tahun ini dengan adanya program JARING, kami menyiapkan Rp 2,5 triliun untuk sektor perikanan dan kelautan, dan tambahan 10.000 debitur baru untuk program ini‎, kami sudah punya program, untuk bisa memberikan kredit mulai pesisir pulau Jawa, Indonesia Timur seperti Maluku dan Papua," jelas dia saat konferensi pers peluncuran JARING, di Gedung OJK, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Kamis (7/5/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asmawi menjelaskan, program yang sudah disusun terkait budidaya perikanan, perdagangan hasil laut, perikanan tangkap, industri pembuatan kapal, dan lainnya. Dengan itu, tidak hanya nelayan yang bisa mendapatkan kredit bank, tapi juga industri yang mendukungnya.‎

"Industri pembuatan kapal, kami juga akan masuk ke industri pengolahan, sebelum itu ada cold storage, untuk bertahan menyimpan ikan beberapa minggu dan diolah menjadi industri olahan, kemudian ada pelayanan bongkar muat, jasa pergudangan, ini merupakan satu cost system," terang dia.

Ia menambahkan, dari target penyaluran kredit sebesar Rp 2,5 triliun dengan sasaran target debitur 10.000 orang tersebut, maka kira-kira masing-masing nelayan mendapatkan pinjaman Rp 250 juta.

Pinjaman tersebut bisa disalurkan dengan berbagai skema mulai dari skim kredit pinjaman kemitraan, Kupedes, Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE), dan kredit komersial.

Skema tersebut juga menentukan jumlah pinjaman yang akan diberikan. Misalnya Kupedes, maksimal pinjaman sebesar Rp 200 juta, untuk Kupedes rakyat Rp 25 juta, Kupedes Umum di atas Rp 25 juta, kredit pangan Rp 500 juta, dan kredit komersial di atas Rp 500 juta.

Lantas, bagaimana caranya para nelayan ini bisa mengajukan kredit?‎

Asmawi menjelaskan, setiap nelayan wajib menunjukkan kartu nelayan yang merupakan produk BRI untuk dijadikan sebagai bukti bahwa yang bersangkutan benar seorang nelayan.

Namun, jika memang tidak memiliki kartu nelayan, masyarakat yang notabene memang nelayan bisa datang langsung ke bank BRI terdekat dengan menyampaikan profil yang diminta.‎

Dengan kartu nelayan atau identitas yang diajukan ke bank tersebut, bank akan menentukan berapa besaran kredit yang bisa diberikan kepada masing-masing nelayan.

Selain bisa untuk mengajukan kredit, dengan kartu nelayan BRI, nelayan bisa menggunakannya untuk mendapatkan BBM bersubsidi.‎

"BRI sudah me-launching kartu nelayan, bawa ke BRI, identitas nelayan, kapasitas dan evaluasi, misal punya kapal. ‎Kartu nelayan ini dia bisa digunakan untuk BBM menebus bahan bakar," jelas dia.

Saat ini, kata dia, BRI sudah mengeluarkan 2 juta kartu nelayan untuk tahap pertama. Ini akan terus meningkat seiring peningkatan jumlah nelayan yang sudah terakses perbankan.

"Kartu nelayan yang mengeluarkan BRI kerjasama KKP, di Batang sudah jalan, total 2 juta kartu tahap pertama. Jadi bawa ke bank identitas nelayan asli, bawa ke pangkalan bbm subsidi, mereka bisa ajukan kredit.‎ Nelayan bagian dari industri, jadi tidak hanya bergantung ke industri," pungkasnya.

(drk/ang)

Hide Ads