Bank Asal RI ini Sudah Beroperasi di Hong Kong Sejak Zaman Soekarno

Laporan dari Hong Kong

Bank Asal RI ini Sudah Beroperasi di Hong Kong Sejak Zaman Soekarno

Rista Rama Dhany - detikFinance
Jumat, 07 Agu 2015 10:00 WIB
Hong Kong - Posisi Hong Kong yang sangat stategis, sebagai penghubung (hub) antara China dan Eropa ke Asia dan sebaliknya, membuat Special Administrative Region (SAR) di China tersebut dipenuhi banyak perusahaan-perusahaan finansial. Salah satunya bank dari Indonesia yakni BNI.

Ya, Bank BUMN ini sudah beroperasi di Hong Kong sejak 1963 atau tepatnya di era Presdien Soekarno. Dan, satu-satunya bank dari Indonesia yang bisa beroperasi penuh layaknya sebuah bank, mulai dari mencari nasabah, menabung, penerbitan cek, dan memberikan pinjaman serta lainnya.

"Kita satu-satunya bank dari Indonesia yang full licensed sejak April 1963," kata General Manager PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Hong Kong Branch, Mucharom Hadi Prayitno, ditemui di kantornya, Gar East Finance Center, Harcourt Road, Hong Kong, Jumat (7/8/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mucharon mengungkapkan, tidak mudah bagi suatu bank dari negara lain beroperasi apalagi mendapatkan full licensed di Hong Kong. Di Hong Kong sendiri ada 3 bank terbesar yakni HSBC, Bank of China, dan Standard Chartered Bank.

"Tentu ini keuntungan yang sangat besar bagi BNI, apalagi posisi Hong Kong sangat penting, karena menjadi hub ke China yang potensinya luar biasa, apalagi punya penduduk terbesar di dunia," kata Arom.

Saat ini BNI Hong Kong sudah memiliki 4 mesin ATM, di mana 2 ada di kantor BNI Hong Kong, 2 lagi ada di kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Causeway Bay.

"2 ATM KJRI itu tiap bulannya per ATM ada sekitar 4.000 transaksi, paling besar tentunya dari transaksi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong. ATM-nya layaknya seperti di Indonesia, tapi ketika tarik uang keluarnya dolar Hong Kong, tapi nasabah akan ada waktu untuk melihat kurs atau nilai tukar saat transaksi, tapi bila dianggap terlalu rendah bisa dibatalkan, tapi rata-rata nilai tukar kita jauh lebih baik daripada di money changer," ungkapnya.

Arom menambahkan, bisnis BNI di Hong Kong ini melayani area Hong Kong, China Mainlaind, Macau dan Taiwan.

"Saat ini, fokus kita ada tiga, yakni loan dengan persentase 35%, securities 22,5%, dan trade finance 38,5%," tutupnya.

(rrd/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads