"Itu (bunga KUR turun) jadi, kan sudah disampaikan oleh Presiden (Joko Widodo/Jokowi). Bunga KUR untuk tahun depan 9%," kata Menteri Koperasi dan UKM, Agung Gede Ngurah Puspayoga, usai rapat di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (5/10/2015).
Menurutnya, bunga KUR saat ini dinilai sudah cukup terjangkau bagi pelaku usaha. Namun, Jokowi meminta bunganya kembali disubsidi supaya bisa turun hingga di bawah 10%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyaluran KUR tersebut dilakukan oleh tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Mandiri Tbk.
Puspayoga menerima laporan dari bank pelat merah tersebut, bahwa target penyaluran KUR tahun ini sekitar Rp 19-20 triliun.
"Target yang Rp 28 triliun, karena BPD (Bank Pembangunan Daerah) belum dimasukan, tadi dia bilang targetnya antara Rp 19-20 triliun. Itu sangat realistis ya, karena memang pelaksanaan KUR baru akhir September sampai Desember, target realistis 3 bank itu antara Rp 19-20 triliun," ujarnya.
Selain bahas penurunan bunga, rapat tersebut juga membicarakan soal relaksasi atau kemudahan masyaraka dalam menerima KUR. Syarat-syarat KUR akan diperlonggar lagi.
"Misalnya begini, ada karyawan berpenghasilan tetap kemudian istrinya di rumah, itu bisa diberikan KUR untuk usaha yang produktif. Makanya relaksasi itu diperlukan untuk pelaksanaan KUR ini bisa lebih meluas dan produktif," ujarnya.
(ang/dnl)











































