Lalu bagaimana penjelasan perbankan BUMN yang tergabung di dalam Himpunan Bank Negara (Himbara)?
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang juga Ketua Himbara, Asmawi Syam menjelaskan ada kendala teknis yang sedang dalam proses pembahasan. Bank BUMN sedang menentukan provider pengelola jaringan 'merger' ATM BUMN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, perbankan Himbara sedang berkomunikasi dengan provider tentang proses akuisisi.
Terkait rencana ini, Bank BUMN juga harus berkoordinasi Bank Indonesia (BI) sebagai regulator karena terkait corporate action.
"Kita akuisisi service provider yang ada. Yang jual, itu jual ke kita majority atau dia majority karena pemegang saham tambah 4 bank," ujarnya.
Langkah pertama, Bank BUMN akan merelokasi atm-atm yang berada di satu lokasi seperti pusat perbelanjaan. ATM gabungan ini akan memiliki standar dan desain sama.
"Kita ingin relokasi. Di mal ada ATM dari 4 bank. Ini yang kita relokasi. Itu efisiensi pertama. Kita ingin ada standar, nggak ada logo macam-macam, ada contoh di bawah (lobi Kementerian BUMN)," jelasnya.
(feb/ang)











































