Mengintip Isi Buku dan Permainan Melek Jasa Keuangan untuk Anak SD

Mengintip Isi Buku dan Permainan Melek Jasa Keuangan untuk Anak SD

Maikel Jefriando - detikFinance
Jumat, 27 Nov 2015 11:22 WIB
Foto: Maikel/detikFinance
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan buku bertajuk 'mengenal jasa keuangan'. Buku ini berisikan materi konsep keuangan, pengelolaan keuangan dan berbagai produk jasa keuangan untuk kelas IV dan V Sekolah Dasar.

Secara sekilas, buku tersebut tampak cukup menarik untuk dibaca. Di bagian luar buku (cover), terdapat logo OJK, judul buku dan gambar yang sangat cocok dengan keseharian anak-anak.

Halaman awal, ada beberapa kata sambutan yang disampaikan oleh pejabat OJK. Kemudian di sambut dengan daftar isi dan catatan harian SiKAPI. SiKAPI adalah tokoh dalam buku ini yang akan mengantarkan pembaca ke pengetahuan soal jasa keuangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya tentang menabung di bank. SiKAPI dibantu oleh dua tokoh lainnya, yaitu Pak Ulet sebagai Ayah dan Simolek‎ sebagai adik. Cerita ini menggambarkan keinginan simolek untuk menabung di bank, karena uang belanja yang diberikan ayahnya selalu disimpan.

Akhir Pak Ulet mengantarkan Simolek ke bank untuk‎ menabung. Simolek diajarkan cara menabung sendiri, mengisi formulir hingga berinteraksi dengan petugas bank. Termasuk untuk nantinya menyetorkan uang ke bank.

Selain itu, juga ada cerita tentang pemanfaatan jasa keuangan lainnya, seperti dana pensiun, pembiayaan, penggadaian, asuransi, ekonomi syariah dan pasar modal.

Rangkaian cerita dalam buku tersebut juga diimbangi dengan gambar-gambar yang menarik. Sehingga bagi siswa SD tidak akan bosan membacanya. Pada halaman terakhir juga ‎disediakan kamus istilah untuk mempermudah pembaca.

OJK juga memberikan alat peraga kepada para pelajar tersebut. Bentuknya seperti pemainan monopoli pada umumnya. Ada yang bertindak sebagai bank dan nasabah serta aturan yang harus diikuti.

Masing-‎masing pemain akan diberikan uang sebagai modal oleh bank. Kemudian uang tersebut bisa ditempatkan pada kotak yang terbagi atas berbagai industri jasa keuangan. Ini dilakukan secara bergiliran sampai dengan beberapa putaran. Pemenang nantinya adalah yang mengumpulkan uang paling banyak.

"Jadi mirip permainan monopoli, terus ada yang nabung, beli saham. Ini memang ditujukan untuk kelas 4 dan 5. Kalau kelas 6 terlalu membebani karena akan segera lulus dana kalau kelas 3, 2 dan 1 masih terlalu kecil," Anggota Dewan Komisioner OJK Kusumaningtuti S Soetiono, saat peluncuran buku mengenal jasa keuangan tingkat sekolah dasar di SD Negeri 01 Menteng, Jakarta, Jumat (27/11/2015)

(mkl/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads