Sepanjang 2015 PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) telah menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan skema FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) sebesar Rp 12 triliun. Sebagian besar dari dana FLPP itu mengalir untuk membiayai perumahan di Pulau Jawa.
"Konsentrasi penyebaran, realisasi paling besar 55%-65% masih di Pulau Jawa, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur," ujar Direktur Utama BTN, Maryono usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Kantor Pusat BTN, Jakarta Kamis (6/1/2016).
Maryono menambahkan, pemerintah mengalokasikan Rp 12 triliun untuk pembiayaan kredit perumahan tahun ini. Dana sebesar itu dibagi antara lain sebesar Rp 9,1 triliun untuk FLPP, sedangkan sisanya untuk subsidi selisih angsuran, bantuan uang muka, dan guarantee atau jaminan untuk calon penerima KPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, kalau dari tahun-tahun lalu realisasi kami diatas 90% sisanya baru bank yang lain, tahun ini juga begitu, kami targetkan di atas 90%," tutur Maryono.
(hns/rrd)











































