Tiga bank BUMN tersebut adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Direksi ketiganya dipanggil oleh Komisi VI DPR untuk menjelaskan perihal utang tersebut
Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni, berkesempatan memberikan jawaban terkait utang dari negeri tirai bambu tersebut. Menurutnya, salah satu keuntungan yang didapat dari utang itu adalah bunga yang murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BNI sendiri menyalurkan kembali pinjaman tersebut dalam bentuk kredit ke perusahaan di berbagai sektor industri, seperti infrastruktur, energi, agribisnis, dan lain-lain. Tenor pinjamannya beragam, mulai dari 8-12 tahun.
"Tingkat suku bunga pinjaman dari CDB relatif kompetitif jika dibandingkan dengan benchmark," ujarnya.
Saat ini RDP masih berlangsung. Rapat ini merupakan lanjutan dari rapat sebelumnya dengan agenda tanggapan atas pertanyaan yang diajukan anggota Komisi VI. Rapat dimulai pukul 15.00 WIB.
Hadir dari perwakilan Kementerian BUMN adalah Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi.
Sementara dari tiga perbankan BUMN masing-masing diwakili oleh dirutnya, yaitu Dirut Mandiri Budi Gunadi Sadikin, Dirut BRI Asmawi Syam, dan Dirut BNI Baiquni.
Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi VI Achmad Hafisz Tohir. Hanya 17 anggota DPR yang hadir dalam rapat ini. (ang/dnl)











































