Pertumbuhan Kredit Diperkirakan Mulai Menguat di Triwulan II 2016

Pertumbuhan Kredit Diperkirakan Mulai Menguat di Triwulan II 2016

Michael Agustinus - detikFinance
Sabtu, 16 Apr 2016 16:05 WIB
Pertumbuhan Kredit Diperkirakan Mulai Menguat di Triwulan II 2016
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Pertumbuhan triwulanan kredit baru diperkirakan mulai menguat pada triwulan II-2016. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) perkiraan kredit baru triwulan II-2016 sebesar 99,5%, meningkat dari  31,3% pada triwulan sebelumnya.

Optimisme peningkatan kredit baru tersebut didorong oleh perkiraan kondisi ekonomi Indonesia yang semakin membaik, penurunan suku bunga kredit, dan  kondisi likuiditas bank yang mendukung. Pada triwulan II-2016, Kredit Modal Kerja masih menjadi prioritas utama penyaluran kredit, sedangkan berdasarkan jenis Kredit Konsumsi, penyaluran KPR/KPA menjadi target utama responden.

Kebijakan penyaluran kredit Perbankan pada triwulan II-2016 juga mendorong laju pertumbuhan kredit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebanyak 63,4% responden menyatakan bahwa rencana kebijakan penyaluran kredit secara umum pada triwulan II-2016 relatif  sama dengan triwulan sebelumnya. Sementara itu, persentase responden yang akan memperketat penyaluran kreditnya menurun dari  48,8% menjadi 31,7%." menurut hasil survei Bank Indonesia (BI) seperti dikutip dari situs BI (www.bi.go.id), Sabtu (16/4/2016).

Berdasarkan jenis kredit, sebagian besar responden juga tetap mempertahankan kebijakan penyaluran kreditnya seperti triwulan sebelumnya. Pada triwulan II-2016, persentase responden yang berencana melakukan  pengetatan penyaluran kredit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya.

Hasil survei BI juga menyebut Permintaan  kredit baru  pada triwulan I-2016 secara triwulanan (qtq) tumbuh melambat dari triwulan sebelumnya. Indikasi tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) hasil Survei perbankan triwulan I-2016 sebesar 31,3%, lebih  rendah dari 56,9% pada triwulan sebelumnya.

Perlambatan pertumbuhan permintaan kredit baru terjadi pada Kredit Modal Kerja dan Kredit Konsumsi. Sedangkan, permintaan Kredit Investasi semakin menguat. Hal ini tercermin dari SBT permintaan Kredit Modal Kerja sebesar 26,7%. Lebih rendah dari 42,8% pada triwulan sebelumnya dan SBT permintaan Kredit Konsumsi sebesar 11,8%, lebih rendah dari 45,7% pada triwulan sebelumnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads