Optimisme peningkatan kredit baru tersebut didorong oleh perkiraan kondisi ekonomi Indonesia yang semakin membaik, penurunan suku bunga kredit, dan kondisi likuiditas bank yang mendukung. Pada triwulan II-2016, Kredit Modal Kerja masih menjadi prioritas utama penyaluran kredit, sedangkan berdasarkan jenis Kredit Konsumsi, penyaluran KPR/KPA menjadi target utama responden.
Kebijakan penyaluran kredit Perbankan pada triwulan II-2016 juga mendorong laju pertumbuhan kredit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan jenis kredit, sebagian besar responden juga tetap mempertahankan kebijakan penyaluran kreditnya seperti triwulan sebelumnya. Pada triwulan II-2016, persentase responden yang berencana melakukan pengetatan penyaluran kredit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya.
Hasil survei BI juga menyebut Permintaan kredit baru pada triwulan I-2016 secara triwulanan (qtq) tumbuh melambat dari triwulan sebelumnya. Indikasi tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) hasil Survei perbankan triwulan I-2016 sebesar 31,3%, lebih rendah dari 56,9% pada triwulan sebelumnya.
Perlambatan pertumbuhan permintaan kredit baru terjadi pada Kredit Modal Kerja dan Kredit Konsumsi. Sedangkan, permintaan Kredit Investasi semakin menguat. Hal ini tercermin dari SBT permintaan Kredit Modal Kerja sebesar 26,7%. Lebih rendah dari 42,8% pada triwulan sebelumnya dan SBT permintaan Kredit Konsumsi sebesar 11,8%, lebih rendah dari 45,7% pada triwulan sebelumnya. (hns/hns)











































