Menurut Direktur Utama Bank BCA hal ini merugikan karena ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan pihaknya.
"Itu merugikan, ada chanel ke pusat ada server itu kan ada heavy, kalau dia tarik slip itu ada ongkos tinta, kertas, ada orang yang isi kertasnya, itu biaya yang nggak keliatan maka nanti kita coba yang heavy cek saldonya kita ajarin untuk pakai e-banking," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaadmadja, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (27/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi waktu kita analisa, memang nggak banyak yang seperti itu tapi ya ini menyebalkan. Bayangkan sebulan transaksi kita itu 150 juta untuk di ATM. Itu 35 juta cek saldo doang, saya nggak mau bilang mengenakan biaya nanti dimarahin orang," sebutnya
Ke depan, pihaknya bakal mendorong para nasabah memanfaatkan layanan e-banking untuk transaksi seperti cek saldo. Dengan skema e-banking, biaya operasional ATM bisa ditekan.
"Belum, sebenarnya bukan serius mau kenakan biaya cek saldo cuma saya menggambarkan ke depan kita harus sama-sama maju. Bank maju, nasabah harus maju. Bayangkan saya cek itu ada yang cek saldo sebulan itu 780 kali ke ATM lagi, kalau ATM di depan rumah nggak apa tapi kalau dia naik motor, harus bayar bensin parkir segala macem, kemudian nggak mikir apa, diajarin pakai gadget mau seribu kali silahkan saja mau pakai m-banking, internet banking silahkan saja cek saldo, gratis lagi," tutur Jahja. (feb/feb)