Di dalam rencana holding yang akan terwujud di 2017 itu, empat bank pelat merah seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Tabungan Negara Tbk akan berada di bawah induk holding perbankan konvensional.
Lantas apa respons Bank BUMN atas rencana Kementerian BUMN sebagai pemegang saham mayoritas itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Holding kita itu salah satunya dengan mengefisienkan perbankan di Indonesia," ujarnya usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/5/2016).
Menurut Baiquni, ke depan bank-bank BUMN bisa menyatukan berbagai fasilitas untuk nasabah. Misalnya adalah fasilitas ATM dan mesin EDC yang sekarang dimiliki masing-masing bank.
"Yang sudah kita lakukan hari ini adalah ATM Himbara," jelasnya.
Di samping itu adalah pelatihan dan pendidikan. Masing-masing bank telah memiliki segmentasi, seperti BRI menyasar pasar mikro, BNI membidik segmen kredit korporasi atau perusahaan besar, BTN untuk kredit khusus perumahan dan Bank Mandiri untuk pinjaman internasional.
"Sehingga tidak perlu pelatihannya sendiri-sendiri," tambah Direktur Utama BRI, Asmawi Syam.
Hal yang senada juga disampaikan oleh Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo. Pria yang akrab disapa Tiko ini sepakat pembentukan holding perbankan konvensional BUMN untuk segera direalisasikan.
"Inisiatif untuk di holding agar bisa meng-create service company. Jadi di situ supaya ada sharing infrastruktur," kata Tiko. (mkl/feb)











































