Masuk Bisnis Pembiayaan Sepeda Motor, BSM Gandeng FIF

Masuk Bisnis Pembiayaan Sepeda Motor, BSM Gandeng FIF

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 17 Mei 2016 10:58 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Bank Syariah Mandiri (BSM) menandatangani perjanjian kerja sama line facility dengan PT Federal International Finance (FIF) di Jakarta. Perjanjian tersebut merupakan pembiayaan fasilitas modal kerja pola eksekuting untuk pembiayaan kendaraan bermotor syariah senilai Rp 500 miliar. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Wholesale Banking, Kusman Yandi dan Presiden Direktur FIF Suhartono.

Pembiayaan kendaraan bermotor ini menggunakan akad mudharabah line facility dengan tenor maksimal tiga tahun. FIF akan menggunakan modal kerja untuk pembiayaan sepeda motor baru dan bekas dengan merek Honda. Jangka waktu pembiayaan kendaraan bermotor kepada end user berkisar maksimal 3 tahun. Diharapkan fasilitas ini bisa membiayai sekitar 50 ribu end user.

Direktur Wholesale Banking BSM Kusman Yandi mengatakan, kerja sama dengan FIF merupakan sinergi dari dua anak perusahaan besar di Tanah Air. Kerja sama ini membuka pintu masuk BSM ke bisnis pembiayaan sepeda motor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"FIF ini kan dari Grup Astra yang telah memiliki standar kehati-hatian dan standar pembiayaan consumer yang sangat baik,'" kata dia, di Gedung AMDI PT Astra International Tbk, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (17/6/2016).

Kerja sama ini ditargetkan dapat meningkatkan bisnis BSM baik dari sisi komersial maupun dari sisi ritel.

FIF merupakan anak perusahaan Astra yang bergerak di bidang pembiayaan sepeda motor. Sampai saat ini, FIF memiliki 186 jaringan kantor cabang dan 424 POS yang tersebar diseluruh Indonesia.

Sementara Bank Syariah Mandiri merupakan anak dari Bank Mandiri, dengan jumlah outlet lebih dari 800. Per Maret Aset BSM mencapai Rp 71,55 triliun, naik 6,84% (yoy) dari Rp 66,97 triliun per posisi Maret 2015.

Dana Pihak Ketiga BSM per Maret 2016 Rp 63,16 triliun atau naik 5,71% dibandingkan per posisi Maret 2015 yang sebesar Rp 59,75 trilliun. Ada pun pembiayaan tumbuh 4,03% dari Rp 48,8 triliun per posisi Maret 2015 menjadi Rp 50,77 triliun. (drk/drk)

Hide Ads