Dirut BTN: Relaksasi LTV Dorong Program Sejuta Rumah

Dirut BTN: Relaksasi LTV Dorong Program Sejuta Rumah

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Rabu, 08 Jun 2016 18:57 WIB
Dirut BTN: Relaksasi LTV Dorong Program Sejuta Rumah
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menyambut baik kebijakan Bank Indonesia (BI) yang akan melakukan relaksasi LTV (loan to value). Benar adanya bahwa selama ini LTV mempunyai tujuan positif untuk mengendalikan laju pertumbuhan kredit perumahan. LTV juga sangat bermanfaat dalam mempengaruhi harga properti. LTV pada akhirnya berhasil menahan spekulasi dalam bisnis properti.

"Pada saat ini dengan kondisi permintaan kredit di pasar cenderung turun, relaksasi LTV sangat diperlukan. Kebijakan tersebut akan mendorong bisnis di seputar pembiayaan perumahan untuk tumbuh lebih baik," jelas Direktur Utama BTN Maryono di Menara BTN, Jakarta Pusat, Rabu (8/6/2016).

Relaksasi LTV yang akan dilakukan Bl, menurut Maryono, akan mendorong pertumbuhan kredit perseroan. Sekaligus ini akan mendorong percepatan pemenuhan program sejuta rumah tahun 2016 yang ditargetkan BTN dapat memberikan dukungan pembiayaan untuk 570.000 unit rumah. Masyarakat yang akan membeli rumah dengan fasilitas KPR juga turut diuntungkan dengan relaksasi ini karena DP akan Iebih kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi Iain, kebijakan ini juga akan menggerakkan pembangunan perumahan oleh pengembang karena permintaan masyarakat akan rumah tumbuh. Relaksasi LTV pada akhirnya akan menjadi mata rantai bagi bergeraknya bisnis pembangunan perumahan.

"Bukan hanya bisnis properti saja, tetapi Iebih dari itu bahwa semua sektor terkait bisnis pembangunan perumahan akan bergerak dan itu menjadi sumber untuk memperkuat sistem ekonomi nasional. Pembiayaan perumahan itu berdampak pula terhadap GDP (Gross Domestic Product) dan itu menjadi nadi bagi ekonomi bangsa," tegas Maryono.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Maret 2016 (unaudited) BTN mencatatkan kredit dan pembiayaan tumbuh 18,9% menjadi sebesar Rp 143 triliun. Kredit dan pembiayaan pada periode yang sama tahun 2015 tercatat Rp 120 triliun.

Pertumbuhan kredit pada triwulan I-2016 ini sekaligus menjawab permintaan masyarakat terhadap rumah masih cukup tinggi. Khusus untuk pasar BTN, pertumbuhan kredit untuk triwulan I-2016 ini adalah potret permintaan masyarakat akan hunian kelas menengah bawah yang masih cukup tinggi.

BTN masih memimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesia dengan penguasaan pangsa pasar total KPR sebesar 31%. Sementara untuk segmen KPR subsidi, peran BTN sangat dominan dengan menguasai pangsa pasar 97% dari total penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2015. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads