PT Adira Dinamika Multi Finance sebagai salah satu perusahaan penyalur pembiayaan yang mayoritas mengandalkan kreditnya dari industri otomotif menghadapi tantangan serupa sebagai perusahaan pembiayaan multifinance.
Hafid Hadeli, Direktur Pemasaran Pembiayaan Adira Finance mengatakan ekonomi yang melambat ternyata juga berpengaruh terhadap penjualan otomotif baik roda dua maupun roda empat di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hafid menambahkan untuk mengatasi perlambatan ekonomi tersebut, perusahaan pembiayaan harus melakukan proses yang lebih efisien sehingga bisa mendorong pertumbuhan bisnis dari dealer otomotif yang menjadi penyumbang terbesar kredit untuk perusahaan multifinance ini.
"Kiat-kiatnya kita harus lebih efisien dalam hal proses kita dari end to end bagaimana harus lebih efisien dalam hal approval supaya lebih cepat. Supaya dealer juga bisa memberikan bisnis kepada kita," tambahnya.
Untuk pembiayaan tahun ini sendiri pada Adira Finance Syariah Musabah, Adira telah mencatatkan new booking sebesar Rp 1,5 triliun sampai dengan bulan Maret dari total pembiayaan sekitar Rp 7 triliun.
"Jadi kurang lebih sudah 28% dari total pembiayaan," timpalnya.
Sementara Itu Direktur Bank Danamon Vera Eve Lim mengatakan di lokasi yang sama, untuk pembiayaan melalui Adira Finance, dirinya masih melihat demand yang masih rendah sehingga juga berdampak pada pertumbuhan di Adira Finance Sendiri.
Kredit otomotif yang menurun, meskipun ada kredit di sektor lain yang meningkat menurutnya tidak mampu mendongkrak pertumbuhan secara tajam.
"Credit finance secara keseluruhan tidak menurun sih dibanding tahun lalu, tapi memang kita masih sedikit meningkatnya. Cuma ada lini bisnis yang menurun. Contohnya pembiayaan otomotif itu menurunnya cukup sesuai tren industri otomotif saat ini. Pertumbuhannya masih rendah. Sehingga secara keseluruhan itu berdampak," pungkasnya. (ang/ang)











































